“Tidak mungkin belalang gurun ini akan terus bermigrasi ke pedalaman Tiongkok. Namun, jika serangan belalang berlanjut, kemungkinan akan memasuki Cina pada Juni atau Juli dengan peningkatan yang signifikan,”
Beijing, Lapan6online.com : China kembali dirundung masalah. Setelah serangan virus corona yang belum mampu teratasi, kini China dikejutkan dengan migrasi besar-besaran Belalang Gurun dekat perbatasan Afghanistan.
Sebuah rekaman video menunjukkan kelompok belalang terbesar di dunia itu memasuki China. Jutaan belalang itu telah merusak jutaan hektar tanaman di seluruh Afrika Timur dan kini telah mencapai perbatasan China.
Sebelumnya, seperti dilansir tribunnews, miliaran belalang itu menghancurkan pesediaan makanan di Kenya, Somalia, dan Ethiopia dalam apa yang digambarkan sebagai wabah terburuk selama beberapa dekade. Sejumlah penduduk di negara itu mengalami kekurangan pangan akibat kemiskinan.
PBB kini memperingatkan tindakan yang akan diambil untuk menghindari masalah lain di kawasan itu. Tapi jutaan belalang itu, muncul dan menujukkan telah sampai di perbatasan China. Ini akan menambah lebih banyak masalah ke negara yang kini sedang berjuang mengatasi masalah virus corona.
Sebuah video pendek menujukkan ribuan belalang itu sudah sampai di perbatasan Xinjiang di barat negara pada 15 Februari. Terlihat langit biru dipenuhi belalang sejauh mata memandang. Belalang itu terbang melintasi Laut Merah ke Eropa dan Asia dalam beberapa hari terakhir.
Melansir portal berita malaysia, bharian.com disebutkan, Tiongkok Selatan mungkin mengalami nasib serupa ketika Afrika diserang oleh satu juta belalang, yang dikhawatirkan menyebabkan krisis pangan musim panas ini.
Serangan Belalang
Menurut peneliti Akademi Penelitian Pertanian Tiongkok Zhang Zehua, serangan belalang kemungkinan besar mempengaruhi provinsi Yunnan dan Sichuan, serta otonomi Guangxi Zhuang.
“Tidak mungkin belalang gurun ini akan terus bermigrasi ke pedalaman Tiongkok. Namun, jika serangan belalang berlanjut, kemungkinan akan memasuki Cina pada Juni atau Juli dengan peningkatan yang signifikan,” katanya.
Dia menambahkan bahwa daerah otonomi Tibet serta perbatasan Pakistan, India dan Nepal adalah satu juta daerah perbiakan belalang. Namun, Zehua percaya belalang bukan ancaman bagi produksi pertanian China karena negara itu memiliki sistem pencegahan.
Januari lalu, belalang, ditemukan di Djibouti dan Eritrea dan sekarang menyebar ke Tanzania dan Uganda, dilaporkan mengancam ketahanan pangan di samping rumah jutaan orang.
Program Pangan Dunia PBB (PBB) mengatakan serangan terburuk dalam beberapa dekade terakhir telah menghancurkan ribuan hektar pertanian dengan hama serangga rakus melahap rumput dan tanaman segera setelah mereka tiba.
Menurut badan global, sejuta belalang adalah salah satu hama migrasi paling berbahaya di dunia.
Ancaman Ketahanan Pangan China
Zehua memperingatkan bahwa jutaan belalang dapat menjadi ancaman bagi ketahanan pangan China jika spesies itu tidak dikontrol dengan baik dan tinggal di pedalaman China untuk berkembang biak.
“Sistem pencegahan dan perawatan belalang kami saat ini mampu mengendalikan kemungkinan invasi ke China. Namun, untuk pemantauan saat ini, peralatan aplikasi farmasi dan pestisida yang memadai dan personel terlatih serta koordinasi lintas batas oleh pemerintah federal harus dikoordinasikan,” katanya.
(*/Redhuge/Lapan6online.com)