“Makhluk kecil bernama Corona. Berasal dari Wuhan salah satu kota di China. Menyebar ke berbagai negara, ratusan ribu menjadi korban, ribuan meninggal, sebagian masih ada potensi sembuh,”
Oleh: Sherly Agustina, M.Ag
Jakarta | Lapan6Online : “Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan, karena sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang bersih”. (H.R. Baihaqy).
Saat ini Indonesia sedang dilanda wabah, makhluk kecil bernama Corona. Berasal dari Wuhan salah satu kota di China. Menyebar ke berbagai negara, ratusan ribu menjadi korban, ribuan meninggal, sebagian masih ada potensi sembuh.
Tiga pekan berlalu sejak awalnya virus itu tiba ke negeri ini, kondisi semakin tak menentu karena korban di negeri kian hari kian bertambah. Sudah di atas 400 yang terkena wabah, lebih dari 30 yang meninggal dan beberapa berhasil sembuh.
Sebagai muslim meyakini bahwa ini ketetapan dari Allah Swt (Qodho/takdir), tugas manusia mengimaninya. Lalu apa yang bisa dilakukan sebagai manusia menghadapi kondisi seperti ini.
Tidakkah hal ini mengingatkan pada manusia betapa ajaran Islam sangat luar biasa tentang kebersihan, bahkan dikatakan bahwa kebersihan sebagian dari iman.
Islam mengajarkan pola hidup yang bersih dan sehat, setiap makan harus cuci tangan, selesai beraktifitas cuci tangan, perintah berwudhu, mandi besar dan kecil. Bahkan dibahas tersendiri di kitab-kitab fiqh para ulama dengan tema “Thaharah” (bersuci), banyak sekali dalil-dalil tentang kebersihan, misalnya:
Dalam hadits diriwayatkan, yang artinya: “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam: Sesungguhnya Allah Subahanahu wa Ta’ala itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. At-Tirmidzi).
Allah sangat menyukai kebersihan , maka banyak anjuran agar menjaga kebersihan diri, pakaian, dan lingkungan. Nyatanya, hal ini sebagai upaya preventif atau pencegahan di dalam Islam agar tidak mudah terkena virus atau penyakit apapun.
Bisa dilihat, setelah Corona datang di negeri ini, berbagai himbauan cuci tangan pakai sabun, muka dan badan dijaga kebersihannya, dan sebagainya semua sudah diatur di dalam Islam.
Hal ini membuktikan bahwa ternyata ta’at syariat itu membawa maslahat (manfaat), Allah Swt memang lebih tahu yang terbaik untuk para hambaNya.
Islam menganjurkan membersihkan diri sebelum tidur (berwudhu dan menggosok gigi), sesuai perintah Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam merupakan bagian dari kebersihan di dalam keluarga. Seperti disampaikan di dalam hadits yang maknanya: “Bersihkanlah badan, maka Allah akan membersihkan kamu.
Maka sesungguhnya tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam keadaan suci/bersih kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya, malaikat yang tidak ada henti-hentinya mendoa. ‘Ya Allah ampunilah abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci/bersih.” (H.R. Thabrani dan Ibnu Hibban).
Jadi, masih enggan untuk ta’at pada syari’at Allah Swt mulai dari hal yang terkecil? Hal ini bisa disampaikan pada anak-anak, selama libur sekolah aktifitas di rumah dengan orang tua.
Tugas para orang tua mengedukasi dan menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan dan Islam mengajarkan hal tersebut, menjaga kebersihan bukan hanya karena ada Corona saja tapi setiap saat setiap waktu agar hidup sehat.
Semoga wabah ini segera berlalu, perkuat tawakkal, doa dan ikhtiar, pasti ada hikmah di balik semua ini. Allahu A’lam Bi Ash Shawab. GF/RIN/Lapan6 Group
*Penulis adalah Revowriter Waringin Kurung