Beijing, Lapan6online.com : Persis seperti ketika wabah Corona baru Covid-19 pertama kali terjadi di Wuhan dengan parahnya, kini China kembali menutup akses di timur laut negara itu akibat munculnya serangan gelombang kedua klaster wabah paling mematikan ini.
Gelombang kedua pandemik Covid-19 dilaporkan muncul di Provinsi Jilin mengakibatkan sedikitnya 108 juta warga dikarantina akibat akses keluar masuk provinsi itu ditutup. Fakta ini memicu kemunduran dalam upaya Beijing untuk kembali hidup normal.
Secara tiba-tiba Pemerintah melakukan penutupan di Jilin dan memutus arus transportasi umum, menutup sekolah dan memberlakukan karantina. Dilaporkan, selama akhir pekan, Provinsi Jilin mengonfirmasi 120 kasus baru. Namun berapa jumlah kematian belum diketahui.
Blommberg News mengabarkan, seorang warga yang bekerja di sebuah perusahaan perdagangan di provinsi terdekat Liaoning bernama Fan Pai, mengatakan bahwa, “Anak-anak yang bermain di luar memakai masker lagi,” katanya.
“Ini membuat frustrasi karena kamu tidak tahu kapan (wabah) akan berakhir.”
Klaster baru kasus virus corona telah menyulut ketakutan terburuk bagi semua orang bahwa gelombang kedua penyakit mematikan itu muncul kembali, meski tak separah Pandemi pertama di Wuhan, tetapi kekhawatiran baru menghinggapi banyak warga Jilin.
Bagaimana Cina menangani gelombang kedua virus corona saat ini, kemungkinan akan menjadi contoh bagi negara lain.
Masalahnya, beberapa pengamat mengatakan, catatan Tiongkok yang kurang jujur membuat hampir mustahil bagi negara lain untuk mempercayai angka dan respons yang dilaporkan. China menjadi pusat kontroversi, setelah berulang kali dituduh menutupi informasi vital tentang tingkat keparahan virus corona.
Dunia meragukan akurasi data dari jumlah korban tewas akibat Pandemi di China. Data yang ditutup-tutupi menyulitkan cara dunia belajar dari penanganan Corona di negara itu.
(*/RedHuge/Lapan6online)