“Tolak sampar Corona ini untuk mengusir, agar penyakit virus ini kembali ke asal semulanya,”
Entikong | Sanggau | KalBar | Lapan6Online : Sebagai upaya mengusir wabah virus covid-19 atau corona menurut tradisi adat dayak Kecamatan Entikong yang saat ini masih menjadi perhatian serius oleh pemerintah di seluruh negara di penjuru dunia terlebih negara Indonesia yang sudah terjangkit.
Dengan demikian, masyarakat adat dayak Kecamatan Entikong mengelar ritual adat “Tolak Sampar Corona atau Covid-19” di titik nol Perbatasan RI-Malaysia Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimatan Barat, pada Selasa, (24/3/2020) kemarin.
“Tolak sampar Corona ini untuk mengusir, agar penyakit virus ini kembali ke asal semulanya,” Jelas Telent, Pomang. Sementara itu Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Entikong menghimbau kepada seluruh masyarakat Kecamatan Entikong agar patuh terhadap pantang yang sudah ditentukan oleh Pomang sehingga ritual adat Tolak Sampar Corona ini bisa berjalan dengan aman dan lancar sesuai yang diharapkan.
“Kami DAD Kecamatan Entikong menghimbau kepada masyarakat agar patuh terhadap pantang yang sudah ditentukan oleh tukang pomang,” Jelas Antonius Angeu, Ketua DAD Kecamatan Entikong.
Sedangkan usai melaksanakan ritual adat pantang tidak boleh keluar rumah jika tidak ada kepentingan yang mendesak, mulai berlaku pada tanggal 24 Maret 2020 pukul 18.00 Wib dan berakhir tanggal 26 maret 2020 pukul 07.00 Wib.
Dengan dilakukannya ritual adat di Kecamatan Entikong sebagai upaya mengusir wabah virus corona menurut tradisi adat dayak diharapkan masyarakat Kalimantan Barat terlebih negara Indonesia umumnya yang sudah terjangkit virus corona tersebut bisa hilang dan kembali ke asal semulanya. (Bry/sb/ipul/red)
*Sumber : suaraborneo.com