“Catur juga bekerja mengaduk campuran bangunan yakni semen dan pasir serta mengangkat genting. Saat ditanya apakah lelah bocah kecil itu mengaku tetap semangat demi barang yang diinginkan,”
Grobogan | Jawa Tengah | Lapan6Online : Seorang bocah di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah rela bekerja menjadi kuli bangunan. Gaji kecil yang didapat dikumpulkan sedikit demi sedikit agar bisa membeli ponsel. Supaya dia bisa mengikuti pelajaran jarak jauh yang diterapkan pemerintah di masa pandemi Covid-19.
Kerja jadi kuli bangunan di rumah tetangga dilakukan lantaran Catur Feriyanto, yang tinggal bersama kakaknya selalu terlambat mengumpulkan tugas sekolah.
“Tidak punya HP tidak bisa belajar, jadi kerja biar bisa beli HP,” aku Catur seperti dilansir Liputan6.com, pada Minggu (09/08/2020).
Layaknya kuli bangunan lain, Catur juga bekerja mengaduk campuran bangunan yakni semen dan pasir serta mengangkat genting. Saat ditanya apakah lelah bocah kecil itu mengaku tetap semangat demi barang yang diinginkan.
“Tidak apa-apa. Biar bisa beli HP,” tambahnya.
Selama ini tugas sekolah baru bisa dikerjakan Catur setelah pukul 21.00 WIB setelah meminjam ponsel milik kakaknya.
“Siang tidak bisa kerjakan tugas. Bisanya malam, pinjem HP dari mbak (kakak). Jadi kerja biar dapat uang buat beli HP,” ucapnya.
Bukan bermaksud mempekerjakan anak di bawah umur, Marno pemilik proyek terpaksa mengizinkan Catur Febriyanto bekerja karena alasan kuat. Pemilik rumah tempat Catur bekerja mengaku mengizinkan bocah itu bekerja kendati tidak seberat pekerja lainnya.
“Saya izinkan kerja karena katanya tidak punya HP buat belajar. Jadi saya izinkan. Tidak ngoyo (memaksa) harus kerja keras. Cuma kami minta ngaduk dan bantu angkat genteng,” kata Marno yang tinggal sekitar 20 meter dari rumah Catur.
Catur, merupakan siswa kelas 7 MTs Ya Robi, Grobogan. Di Desa Karangrejo, Kecamatan Grobogan, Catur tinggal bersama dua saudaranya dan kedua orangtuanya yang bekerja sebagai buruh tani.
Menurut pengakuan Marno, awalnya Catur bercerita ingin punya ponsel tapi tak punya uang. Ponsel dibutuhkan untuk belajar daring.
“Ya saya suruh kerja di sini. Kerjaanya sehari hari bagus cakep tidak males-malesan saya kasih kerja kemampuannya dia kerja yang berat kerja yang keras itu saya tidak boleh sekitar bisa itu saja sehari ya saya kasih Rp 50.000,” katanya. lptn6/mdk/red
*Sumber : liputan6.com/merdeka.com