“Paparan radikalisme sudah menjamah baik dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan tinggi. Bahkan ASN dari unsur BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga (terpapar),”
Jakarta, Lapan6online – Ketua Dewan Pembina Pusat Hukum Nasional (Pushuknas) IR. R. Haidar Alwi MT mengatakan, penyebaran radikalisme di Indonesia sudah menjamah ke ranah pendidikan hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Paparan radikalisme sudah menjamah baik dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga Perguruan tinggi. Bahkan ASN dari unsur BUMN (Badan Usaha Milik Negara) juga (terpapar),” ujar Haidar Alwi dalam sebuah diskusi publik ‘Ancaman Radikalisme dan Konspirasi Global’ yang diselenggarakan di Hotel Sofyan Soepomo, Jakarta Selatan, Sabtu (21/12/2019).
Dirinya khawatir, bila paparan radikalisme ini tidak dihentikan atau dicegah dengan serius maka perkembangannya perkembangannya akan semakin pesat.
“Makanya pemerintah tidak bisa mencegahnya sendiri. Harus menarik masyarakat agar mau antisipasi dan berpartisipasi agar radikalisme yang ada di Indonesia benar-benar musnah. Kenapa, karena radikalisme itu seperti virus walau hanya satu nanti bisa menjangkiti dan menyebar,”ujar Haidar.
Haidar mengungkapkan, pemikiran radikalisme tidak berangkat dari satu Agama atau golongan tertentu. “Namun radikalisme itu adalah dimana orang atau sekelompok golongan yang mencoba membuat onar, kerusuhan dan intoleran yang membahayakan masyarakat bahkan keutuhan NKRI,” jelasnya.
Menurutnya, masyarakat Indonesia sangat awam untuk diadu domba dengan unsur RAS ataupun Sara. Mereka, lanjut Haidar, tidak sadar bahwa kelompok radikalisme sedang memainkan propaganda agar kita saling mencurigai dan menyalahkan satu sama lain bahkan pemerintah pun tak luput dari kecaman itu.
“Itulah (alasan) perlunya ada sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani pencegahan radikalisme ini secara bersama-sama,” pungkasnya.
Diskusi publik yang diselenggarakan oleh Lembaga Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Nasional ini, juga menghadirkan beberapa narasumber diantaranya, Prof. Hermawan Sulistyo dari peneliti politik LIPI, Moch Chairil Anwar SN Kasubdit pengawasan BNPT, Drs. Iman Sumatri tokoh masyarakat Islam dan perwakilan dari PB HMI, dengan moderator dibawakan oleh Dhoni Kurmanhadji salah satu produser dan penyiar di TVRI.
Penulis: Rubianto
Editor : Yandi Permana