Di Balik Gelar Indonesia Sebagai Negara Paling Santai Di Dunia

0
250
“Karena selain Indonesia terkenal memiliki kekuatan alam dan kekuatan militer, bangsa kita juga terkenal seraya dilihat dunia sebagai negeri muslim terbesar yang memiliki potensial menjadi benih awal kebangkitan. Dunia telah melihat begitu besarnya kekuatan Indonesia salah satunya dari peristiwa 212,”

Oleh : SW. Retnani S. Pd

Lapan6Online : Indonesia dengan bentuk negara kepulauan dan maritim sehingga memiliki keistimewaan. Salah satunya berupa kekuatan dan keelokan alam. Kekuatan alam Indonesia sangat menunjang kekuatan militer negara. Menurut survei Global Firepower yang meneliti 138 negara. Kekuatan militer Indonesia di urutan ke-15 dunia. Bahkan Indonesia menjadi negara terkuat di Asia Tenggara. Inilah sebagian daftar negara dengan militer terkuat antaralain: Amerika Serikat, Rusia, China, India, Perancis, Inggris, Korea Selatan, Jepang, Turki, Jerman. (kompas.com) (08/06/2018)

Namun sayangnya Indonesia juga mendapatkan gelar negara paling santai di dunia. Bahkan Indonesia masuk dalam peringkat ke-15. Survei ini berdasarkan laporan dari agen perjalanan di Inggris.

Seperti dilansir dari tribunnews.com bahwa Indonesia masuk dalam daftar teratas jadi destinasi negara yang paling santai di dunia. Peringkat 15 besar negara paling santai di dunia ini berdasarkan sebuah laporan dari agen perjalanan di Inggris.

Lastminute.com, menuliskan bahwa Indonesia sebagai Negara Paling Santai di Dunia, atau Most Chilled Out Countries in The World.

Disematkannya gelar ini patut kita waspadai. Karena selain Indonesia terkenal memiliki kekuatan alam dan kekuatan militer, bangsa kita juga terkenal seraya dilihat dunia sebagai negeri muslim terbesar yang memiliki potensial menjadi benih awal kebangkitan. Dunia telah melihat begitu besarnya kekuatan Indonesia salah satunya dari peristiwa 212. Persatuan dan kesatuan yang terpancar dari seluruh lapisan masyarakat, tentu akan sangat memungkinkan munculnya kebangkitan umat yang telah diprediksi oleh sebagian intelektual dan para peneliti. Sungguh, sangat besar kemungkinanya muncul di Indonesia, dimana negeri yang berlimpah sumber daya alamnya.

Gelar Indonesia sebagai negara paling santai di dunia merupakan skenario global untuk memandulkan potensi kebangkitan umat Islam di negeri ini. Maka dengan mempropaganda Indonesia sebagai negara destinasi pariwisata terbaik, akan mengarahkan fokus utama penguasa pada bidang pariwisata. Semua ini akan berdampak masifnya proses liberalisasi dan sekulerisasi melalui pariwisata. Negara lain akan mudah mengambil dan memiliki segala keindahan alam Indonesia. Liberalisasi aset negara oleh asing, aseng dan swasta akan semakin sulit untuk dibendung.

Sehingga Budaya barat yang tidak sesuai dengan identitas ketimuran serta nilai- nilai keislaman akan sangat cepat mempengaruhi umat.

Dampak negatif sekulerisme ini antara lain: cara berpakaian. Culture barat yang terbiasa memakai bikini saat di pantai sangat bertolak belakang dengan norma- norma kesopanan, adat ketimuran serta aturan-aturan Sang Pencipta, Alloh azza wajalla. Allah SWT berfirman:

وَقُلْ لِّـلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَـضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اٰبَآئِهِنَّ اَوْ اٰبَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اَبْنَآئِهِنَّ اَوْ اَبْنَآءِ بُعُوْلَتِهِنَّ اَوْ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اِخْوَانِهِنَّ اَوْ بَنِيْۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوْ نِسَآئِهِنَّ اَوْ مَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيْنَ غَيْرِ اُولِى الْاِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفْلِ الَّذِيْنَ لَمْ يَظْهَرُوْا عَلٰى عَوْرٰتِ النِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِاَرْجُلِهِنَّ لِيُـعْلَمَ مَا يُخْفِيْنَ مِنْ زِيْنَتِهِنَّ ۗ وَتُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

wa qul lil-mu`minaati yaghdhudhna min abshoorihinna wa yahfazhna furuujahunna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa maa zhoharo min-haa walyadhribna bikhumurihinna ‘alaa juyuubihinna wa laa yubdiina ziinatahunna illaa libu’uulatihinna au aabaaa`ihinna au aabaaa`i bu’uulatihinna au abnaaa`ihinna au abnaaa`i bu’uulatihinna au ikhwaanihinna au baniii ikhwaanihinna au baniii akhowaatihinna au nisaaa`ihinna au maa malakat aimaanuhunna awittaabi’iina ghoiri ulil-irbati minar-rijaali awith-thiflillaziina lam yazh-haruu ‘alaa ‘aurootin-nisaaa`i wa laa yadhribna bi`arjulihinna liyu’lama maa yukhfiina min ziinatihinn, wa tuubuuu ilallohi jamii’an ayyuhal-mu`minuuna la’allakum tuflihuun

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS. An-Nur 24: Ayat 31)

Sekulerisme juga merusak etika pergaulan umat. Budaya barat yang mengusung pergaulan bebas antara laki- laki dan perempuan menimbulkan banyak permasalahan, yaitu: zina, kriminalitas, pemerkosaan, pacaran, khamr, lg8t dll. Padahal, Alloh swt melarang hambanya mendekati zina. Allah SWT berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰۤى اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al-Isra’ 17: Ayat 32)

Akibat lain dari liberalisasi dan sekulerisasi mela lui pariwisata ini adalah masuknya narkotika dan obat-obat terlarang yang dapat membusukkan generasi bangsa.

Semua dampak negatif dari serangan budaya asing dan aseng membuat mental masyarakat Indonesia rendah hingga berakibat hilangnya semangat kebangkitan umat.

Virus liberalisasi dan sekulerisasi yang mencengkeram negeri ini akibat dari kegagalan rezim dalam meri’ayah umat. Kegagalan yang berawal dari rezim yang dipimpin oleh orang- orang bodoh yang selalu menjadi antek asing dan aseng. Hal inilah yang sangat dikhawatirkan oleh Rasululloh saw menimpa umatnya.

Sabda Rasululloh saw: ” Aku mengkhawatirkan atas diri kalian enam perkara yaitu: (salah satunya, red.) kepemimpinan orang- orang bodoh/ dungu…”(HR. Ahmad dan At Thabrani).

Maka mencegah masuknya budaya barat adalah sesuatu hal yang sangat penting. Umat harus waspada terhadap semua serangan propaganda barat dan berupaya membangun kesadaran ideologis seluruh lapisan masyarakat agar bisa terus mewaspadai upaya – upaya penjajahan negara barat.

Dan yang terpenting adalah berjuang menegakkan institusi yang mampu meri’ayah umat serta siap melawan segala upaya penjajahan. Hanya ada satu institusi yang mampu melawan kedzaliman penjajah yaitu, Khilafah Rasyidah ‘ala Minhajj an-Nubuwwah. Wallohu a’lam bish showab. [GF/RIN]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini