9 negara, Singapura, Australia, Malaysia dan Oman telah mengeluarkan perintah yang melarang semua pesawat Boeing 737 MAX 8 memasuki wilayah udara sementara pilot Aerolineas Argentinas Argentina menolak untuk terbang.
Jakarta – Lapan6Online : Kecelakaan tragis Boeing 737 Max 8 di Ethiopia yang menyebabkan 152 penumpangnya meninggal dunia menjadi titik dari “kusutnya” performa Boeing paska kejadian serupa sebelumnya di laut Kerawang di Indonesia. Insiden itu menyebabkan kepanikan global atas kualitas Boeing 737 Max 8 yang merupakan pesawat terbaru yang di produksi perusahaan raksasa asal Amerika tersebut untuk tidak lagi dioperasikan para maskapai di berbagai negara.
Sebelumnya pemerintah Cina dan Indonesia secara resmi melarang beroperasinya pesawat Boeing 737 MAX 8, bahkan Pemerintah Amerika Serikat sendiri memperintahkan untuk menarik jenis pesawat 737 MAX 8.
Senator Amerika Serikat Richard Blumenthal dilaporkan mendesak pemerintah AS untuk menunda operasi semua 737 MAX 8 pesawat, sampai Federal Aviation Administration (FAA) memberikan keamanan dan kejelasan soal 737 Max 8.
9 negara, Singapura, Australia, Malaysia dan Oman telah mengeluarkan perintah yang melarang semua pesawat Boeing 737 MAX 8 memasuki wilayah udara sementara pilot Aerolineas Argentinas Argentina menolak untuk terbang.
Di Inggris, FAA menginstruksikan Boeing untuk melakukan perbaikan dalam hal perangkat lunak anti-stasioner dan penanganan 737 MAX 8 pada akhir bulan depan dan FAA saat ini bekerja dengan otoritas lokal dan National Safety Safety Board (NTSB).
“Jika ada masalah yang mempengaruhi keamanan, FAA akan mengambil langkah segera, untuk memperintahkan Boeing recall (tarik semua pesawat Boeing 737 MAX 8 ” kata FAA dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Sindo.
(Redhuge/Lapan6Online)
