Diduga Ada Perusahaan Favorit? CBA Minta KPK Turun ke Kemendes, Sera Sidik Pengadaan Tenaga Cleaning Service

0
97
“Ada dua catatan dalam RAB tersebut, terdapat selisih selebar rambut antara pagu dan HPS dan ini sangat menguntungkan pihak swasta dalam pengajuan tawaran,”

Lapan6Online | Jakarta : Center for Budget Analysis (Lembaga CBA,red), menemukan dugaan penyelewengan anggaran pada Kementerian Desa (Kemendes) PDTT. Dugaan penyelewengan uang negara tersebut terkait proyek pengadaan tenaga cleaning service selama dua tahun (2020-2021).

Kordinator CBA, Jajang Nurjaman, menuturkan bahwasannya Sekretariat Jenderal Kemendes PDTT dalam dua tahun terakhir menghabiskan anggaran sebesar Rp16,6 miliar untuk pengadaan tenaga cleaning service.

“Angka ini terbilang fantastis, bahkan ditenggarai ada permainan dalam pelaksanaannya. Diduga dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) oleh Kemendes tidak disusun dengan jujur dan benar. Hal ini terlihat dari pagu anggaran dan harga perkiraan sendiri yang terlampau tinggi,” ujar Jajang pada seperti dilansir dari Klikanggaran.com, pada Selasa (19/01/2021).

Dikatakan Jajang, proyek untuk tahun 2020 pagu anggaran ditetapkan Rp8 miliar, dan HPS Rp7.999.999.808. Kemudian, kata dia, proyek tenaga cleaning service sejenis di tahun 2021 pagu anggaran Rp9 miliar dan HPS Rp8.999.980.848.

“Ada dua catatan dalam RAB tersebut, terdapat selisih selebar rambut antara pagu dan HPS dan ini sangat menguntungkan pihak swasta dalam pengajuan tawaran. Kedua, ada lonjakan nilai proyek dengan spesifikasi sama sebesar Rp 1 miliar hanya dalam 1 tahun,” jelasnya.

Selanjutnya, kata Jajang, dalam proses lelang pihak yang dimenangkan oleh Kemendes adalah perusahaan yang sama, yakni Rivada Sejahtera Abadi (RSA) yang beralamat di Jl. Pondok Kelapa Raya, Rukan Taman Pondok Kelapa, Blok B3 RT:001/001, Duren Sawit, Jakarta Timur.

“Kami menduga, pihak RSA adalah perusahaan favorit Kemendes, karena selalu menang meskipun nilai tawaran yang diajukan sangat mahal. Contohnya, proyek tahun 2021 tawaran terendah dari PT PJA senilai Rp7,7 miliar, tetapi kalah sama RSA yang mengajukan tawaran Rp8,7 miliar.”

Menurut Jajang, nilai proyek jasa tenaga cleaning service tahun 2021 idealnya tidak sampai Rp8 miliar seperti yang dihabiskan tahun sebelumnya diangka Rp7,8 miliar. Selain itu, RSA sebagai pemenang tender dua tahun berturut-turut dan mengantongi uang sebesar Rp16,6 miliar, faktanya bergerak di bidang konstruksi bukan jasa kebersihan, hal ini cukup janggal.

Lanjut dikatakan Jajang, karena RAB dua proyek pengadaan tenaga cleaning service dan proses lelang yang janggal, CBA mencatat ada pemborosan anggaran sebesar Rp1,2 miliar.

Berdasarkan catatan, CBA mendorong KPK agar segera turun tangan melakukan penyelidikan atas proyek pengadaan tenaga cleaning service Kemendes. Panggil dan periksa pejabat terkait seperti Pokja ULP dan PPK, serta panggil Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar, selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk dimintai keterangan. *Kop/Mas Te

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini