Jika AS gagal bayar dan tak mampu mengatasi kebutuhan uang tunai, Kemungkinan terburuk AS akan menutup sementara pemerintahannya. dan jika itu terjadi, ekonomi AS kembali jungkir balik.
Lapan6Online | JAKARTA : Bencana besar membayangi Amerika Serikat (AS) setelah negara itu dilanda krisis utang yang mencapai Rp400 ribu triliun. Krisis utang dan pembahasan rancangan undang-undang (RUU) penangguhan utang besar membuat pemerintahan AS terancam tutup sementara.
Apabila permintaan untuk menaikkan batas utang Amerika Serikat tidak disetujui Kongres pada 18 Oktober 2021, negara tersebut akan kehabisan uang dengan cepat. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.
Kegagalan untuk menaikkan batas utang bisa menyebabkan default atau gagal bayar utang hingga memberikan konsekuensi besar pada perekonomian AS.
“Sangat penting bagi Kongres mengatasi batas utang dengan cepat. Jika tidak, Amerika akan default untuk pertama kalinya dalam sejarah. Kepercayaan terhadap Amerika Serikat akan terganggu dan negara kemungkinan akan menghadapi krisis keuangan dan resesi ekonomi,” jelas Yellen, dikutip dari CNN Jumat (30/9/2021).
Adapun batas utang penting naik karena dananya digunakan untuk pembiayaan belanja pemerintah. Yellen memperingatkan bahwa batas waktu 18 Oktober hanyalah perkiraan karena arus kas pemerintah federal “bergantung pada variabilitas yang tidak dapat dihindari.”
Dia mencatat bahwa arus kas kotor harian pemerintah, tidak termasuk pembiayaan, rata-rata hampir USD 50 miliar per hari selama setahun terakhir dan bahkan telah melampaui USD 300 miliar.
Yellen mengingatkan risiko bahwa Amerika Serikat dapat gagal membayar utangnya dalam hitungan minggu jika Washington gagal bertindak.
Bencana Besar
Jika AS gagal bayar dan tak mampu mengatasi kebutuhan uang tunai, Kemungkinan terburuk AS akan menutup sementara pemerintahannya. dan jika itu terjadi, ekonomi AS kembali jungkir balik.
Chief Executive JPMorgan Chase & Co Jamie Dimon mengungkapkan hal ini bisa menjadi bencana besar untuk ekonomi AS yang sedang pulih. Karena itu dibutuhkan langkah cepat demi menyelesaikan masalah tersebut.
Pimpinan Partai Demokrat di Senat AS Chuck Shumer mengungkapkan pihaknya akan mengambil langkah lanjutan untuk menghindari penutupan pemerintahan.
Potensi Gagal Bayar
Potensi gagal bayar utang AS membuat khawatir banyak pihak. Pasalnya jumlah utang AS saat ini sudah hampir Rp400 ribu triliun.
Apabila batas utang tidak dinaikkan hingga 1 Oktober 2021 maka pemerintahan AS terpaksa ditutup sementara karena ketiadaan anggaran. Jika terwujud, maka akan menjadi shutdown ketiga dalam satu dekade terakhir.
Pemerintah AS membutuhkan tambahan utang untuk berbagai keperluan. Mulai dari membayar gaji aparat pemerintahan, penanggulangan pandemi virus corona, hingga membayar bunga utang. Jika sampai AS gagal bayar utang alias default, maka bisa menjadi bencana bagi pasar keuangan global. [dariberbagai sumber/REDKBB]