Dirut Pertamina Wajib Mundur, Terkait Tragedi Depo Plumpang Tewaskan 17 Orang

0
2

PERISTIWA | MEGAPOLITAN

“Pertama pada 2009, kemudian 2017 dan sekarang (2023). Boleh dibilang langganan kebakaran. Belum lagi aset strategis Pertamina lainnya berupa kilang minyak. Sering juga terbakar,”

Lapan6Online | Jakarta : Terbakarnya depo BBM Plumpang milik Pertamina pada Jumat malam (3/3/2023), menewaskan 17 orang dan puluhan luka bakar. Muncul desakan agar Dirut Pertamina Nicke Widyawati mundur.

“Kalau tidak, saya kira, Menteri Etho (Erick Thohir) sudah sepantasnya mengganti Dirut Pertamina. Karena ini tragedi kemanusiaan. Bayangkan, kebakaran Plumpang yang dekat dengan pemukiman penduduk. Menewaskan 17 orang. Ini korban terbesar. Saya kira Dirut Pertamina mundur atau dimundurkan (diganti) saja,” papar pengamat ekonomi energi dari UGM, Fahmy Radhi seperti yang dilaman redaksi Inilah.com, pada Sabtu (4/3/2023).

Menurut catatan mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas bentukan Faisal Basri itu, kebakaran pangkalan minyak milik Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara itu, tiga kali terjadi.

“Pertama pada 2009, kemudian 2017 dan sekarang (2023). Boleh dibilang langganan kebakaran. Belum lagi aset strategis Pertamina lainnya berupa kilang minyak. Sering juga terbakar,” ungkapnya.

Kesimpulannya, kata Fahmi, Pertamina tidak menerapkan standar keamanan internasional yang mengedepankan zero accident. Kilang Balongan dan Balikpapan, beberapa kali mengalami kebakaran.

“Khusus Plumpang, sudah pernah kita ingatkan terlalu dekat dengan pemukiman penduduk. Beberapa tahun lalu, DPR juga sudah bicara, Namun Pertamina membandel,” imbuhnya.

Empati Nicke perlu dipertanyakan yang menurutnya, belum berkunjung ke lokasi kebakaran. Beda dengan Penjabat Gubernur DKI Heru Budi, Kapolda serta Pangdam Jaya. “Tadi pagi saya lihat Pak JK. Tapi mana Nicke? Kok enggak ada kelihatan? Di mana empatinya? Saya kira memang layak mundur atau dicopot. Kalau enggak mundur atau diganti, malah aneh,” tegasnya.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, pihaknya berkomitmen akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak. Hal ini akan menjadi prioritas Pertamina. Pertamina berkomitmen untuk bertanggung jawab penuh terhadap korban, termasuk biaya pengobatan untuk para korban.

Selain itu, tim Pertamina Patra Niaga juga secara intens bahu-membahu bekerja sama dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Kapolda, Wakil Wali Kota Jakarta Utara, dan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk melakukan evakuasi warga dan bantuan bagi pengungsi.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pemadaman, evakuasi, dan penanganan korban,” kata Alfian. (*inlh/bm/red)

*Sumber : inilah.com