Dituding Tak Mampu Kembangkan Usaha, Dirut PT. MTI Diminta Dicopot

0
589
PT. Multi Terminal Indonesia (MTI). Foto: istimewa.

Jakarta, Lapan6online.com : Isu tak sedap bergulir di pelabuhan terkait dengan pendapatan anak perusahaan PT. Pelindo II, PT. Multi Terminal Indonesia (MTI) yang dinilai berkinerja buruk sehingga menurunkan pendapatan dari perusahaan plat merah tersebut.

Dalam hal itu, Direktur pengembangan dan bisnis PT. Multi Terminal Indonesia (MTI) Andi Hamdani dituding tidak mampu mengembangkan bisnis usaha selama kurun waktu tiga tahun berjalan sehingga mengakibatkan keterpurukan Pendapatan anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelindo II.

Anak perusahaan plat merah Pelindo II yang bergerak di bidang pengembangan bisnis seperti Tempat Penumpukan Sementara Konteiner dan bisnis ke pelabuhanan lainnya itu ternyata tidak ada pengembangan usaha, disebut telah mengalami penurunan pendapatan sejak tahun 2017 lalu.

Akibat kinerja Direktur yang diduga tidak profesional, mengakibatkan potensi pendapatan PT Multi Terminal Indonesia (MTI) menurun yang berdampak mengancam kesejahteraan karyawan.

Managemen MTI seharusnya memiliki program dan ide kreatif pengembangan usaha dan harus dilaksanakan agar pendapatan perusahaan melonjak sehingga tidak berdampak kepada karyawan.

Melansir situs mediatransparancy.com Seharusnya Sebagai direktur, harus intens serta peka terhadap perkembangan usaha yang ada agar pendapatan perusahaan semakin tinggi. Hal itu disampaikan pengamat kepelabuhanan yang tidak mau disebut namanya di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Menurut pengamat tersebut, kepemimpinan Direktur pengembangan dan bisnis Andi Hamdani dari tahun 2017 hingga saat ini pendapatan MTI tidak mencapai target seperti kesepakatan antara PT. MTI dengan perusahaan plat merah PT. Pelindo II yang ditargetkan kurang lebih 700 milyar rupiah satu tahun.

“Target tersebut didapat dari seluruh usaha bisnis yang dijalankan PT.MTI baik di Jakarta dan daerah seperti di Banten, Semarang dan Surabaya,” ujarnya.

Masih menurut pengamat, managemen MTI (diduga) tidak menjalankan pelayanan yang disediakan induk perusahaan dari Pelindo II. Menurutnya, walaupun diusahakan tapi tidak maksimal. Seperti usaha jasa Freight Forwarding Domestik dan Internasional, demikian juga Customs Clearance, Lapangan Penumpukan, Cargo Courier, Pergudangan dan Distribusi, Armada Trucking & Mobil Box, Bongkar Muat Via Kereta Api di Stasiun Pasoso, dan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) CDC Banda, tidak dengan maksimal dilaksanakan managemen MTI.

Selain itu MTI mengoperasikan Unit Halal Logistic & Cold Storage yang meliputi kegiatan penangan barang, penyimpanan, dan distribusi produk Halal tidak maksimal sehingga potensi pendapatan MTI tidak mencapai target dari yang disepakati antara PT MTI dan Pelindo II.

Seharusnya ide kreatif harus dilaksanakan agar pendapatan melonjak sehingga tidak berdampak kepada karyawan. “Jika MTI tidak bisa berkembang lagi, lebih baik Hamdani di copot alias dilengserkan saja supaya ada perubahan yang signifikan.” ujar dia.

Hingga berita ini diturunkan pihak management MTI belum dapat dimintai keterangan.

(*/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini