DR.(HC) Drs.Iman Sumantri : Munaslub Grand Kemang “Bukti” Kekalahan Para Politisi Cendana

0
447
DR.(HC) Drs.Iman Sumantri Penatakusumah selaku Pendiri Partai Berkarya saat memberi keterangan kepada awak media, pada Senin (20/07/2020) Foto2: Rubiyanto/Lapan6
“Dalam sebuah konflik internal partai berkarya hal itu menjadi suatu hal yang naif dan tidak logis tetapi bisa menjadi hal yang positif karena akan lebih menaikkan nama Partai Berkarya,”

Jakarta | Lapan6Online : Konflik internal terkait dengan dualisme kepengurusan di Partai Berkarya terjadi saat diadakannya Munaslub Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (11/7/2020) lalu, hal tersebut memicu para ketua sayap Partai Berkarya menilai ada sebuah kekalahan para politisi cendana untuk membentuk Sekretariat Nasional dalam sebuah acara deklarasi Front Nasional Berkarya.

Dalam kesempatan tersebut, DR.(HC) Drs. Iman Sumantri Penatakusumah, selaku Pendiri Partai Berkarya menyatakan bahwa, perlu adanya konsolidasi Sayap Partai untuk menguatkan Partai Berkarya sebab kekuatan partai terdapat pada organ sayap partai.

“Dalam sebuah konflik internal partai berkarya hal itu menjadi suatu hal yang naif dan tidak logis tetapi bisa menjadi hal yang positif karena akan lebih menaikkan nama Partai Berkarya, “ ujar Sekjen Garda Berkarya kepada Lapan6online.com, saat ditemui disela-sela acara Deklarasi Front Nasional Berkarya di Rumah Makan Raden Bahari Mampang, Jakarta Selatan, Senin (20/07/2020).

Garda Berkarya adalah salah satu sayap tertua Partai Berkarya. Iman menjelaskan, terkait progam sayap partai tersebut, dalam sebuah catatan sejarah lambang Pohon beringin hanyalah sebuah simbol akan tetapi menjadi sebuah kehormatan yang harus diperjuangkan terus menerus.

“Jadi ketika ada oknum yang dengan sengaja merubah atau mengganti maka akan diproses secara hukum berdasar undang-undang yang berlaku di Indonesia,” jelasnya.

“Kita perlu menguatkan barisan untuk menjaga marwah Partai berkarya yang merupakan satu-satunya Partai ke-tokohan Alm. HM. Soeharto sebab diketuai oleh Hutomo Mandala Putra atau lebih dikenal dengan nama Tomy Soeharto sebagai Anak Kandung Alm.H.M.Soeharto,” tambahnya.

Menurut Iman, solusi kedepan, Pimpinan Partai Berkarya harus segera merealisasikan Indonesia Berkarya demi kemajuan Partai. “Dan ketika tidak adanya ketokohan tersebut maka (bisa dianggap) bukanlah Partai Berkarya.

Acara yang dihadiri oleh langsung Sekjen Prio Budi Santoso bersama pengurus jajaran dari Front Nasional berkarya satu komando dengan Ketua Umum Partai Tommy Madala Putra, juga akan terus meyakinkan masyarakat bahwa tidak ada perpecahan di partai berkarya.

Sementara itu, Tri Joko Susilo SH MM selaku Ketum Perisai Berkarya dalam kesempatan yang sama mengatakan, Partai berkarya hanya, satu yaitu dengan komando Tommy Mandala Putra.

“Adapun hasil munaslub, bukan dari Partai Berkarya, selain itu kami akan menjaring (Kader partai) sampai ke akar-akarnya untuk menjadi anggota partai berkarya yang terdepan,” jelasnya.

Sedangkan keberadaan Beringin Berkarya, menurut Tri Joko adalah hasil munas dan itu tidak sesuai dengan AD/RT organisasi. Bahkan dianggap kegiatan tersebut sangat menyimpang. Kabarnya, usai munas tersebut kepengurusan mereka di pecat dan kartu keanggotaannya dicabut serta tidak boleh lagi menggunakan simbol-simbol partai Berkarya.

(Rubiyanto/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini