Dugaan Korupsi Dana Desa dan Proyek Fiktif Menyeruak di Bojonggede?

0
172

Jakarta, Lapan6online.com : Dugaan adanya oknum kepala desa yang melakukan tindak korupsi dana desa masih kerap terdengar. Kali ini kabar soal itu menyeruak di salah satu desa di Kec. Bojonggede, Kab. Bogor, Jawa Barat.

Dikabarkan, salah seorang kepala desa di Kec. Bojonggede diduga telah menggunakan dana desa tidak pada tempatnya. Salah satunya adalah dugaan memotong dana Penyetaraan Penghasilan Tetap atau SILTAP bagi Perangkat desa atau staf desa dan munculnya kabar adanya anggaran diduga fiktif bagi proyek taman.

Dari informasi yang berkembang disebutkan, dugaan proyek fiktif itu tertuju untuk Proyek Taman Desa Lapangan Siaga yang disebut-sebut tidak ada progresnya. Diduga tidak ada pembangunan yang signifikan di Lapangan Siaga, karena Lapangan Siaga masih belum tertata sebagai Taman Desa, padahal disebut-sebut anggarannya sudah keluar dan pembangunan tidak sesuai dengan LPJ. Benarkah demikian?

Merespon hal itu, Koordinator Komite Anti Korupsi Indonesia (KAKI), Arifin Nur Cahyo mengatakan, dana desa yang peruntukannya untuk kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat maka harus dikelola secara transparan dan akuntabel. Jika ada laporan masyarakat terkait dugaan korupsi dana desa maka harus segera diperiksa, siapa yang menyalahgunakan dan memanfaatkan dana desa tersebut.

“Apalagi jika adanya dugaan pemotongan pemotongan dana, maka jelas tidak manusiawi itu,” ujarnya dalam keterangan resminya kepada wartawan.

Arifin menegaskan, jika benar ada anggaran fiktif di Desa Bojonggede seperti proyek taman yang tenyata tidak ada serta pemotongan honor staf desa dengan kisaran Rp1,5 – 2,5 juga maka hal tersebut sangat berbahaya untuk kelangsungan pembangunan desa. Oleh karena itu oknum yang bertanggungjawab di desa tersebut harus segera diperiksa guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Kami berharap jika oknum tersebut memang bersalah, dapat diberikan hukuman yang maksimal,” tegasnya.

Jawaban Kepala Desa

Kepala Desa berinisial DM telah mengkonfirmasi redaksi lapan6online. DM menyatakan bahwa isu Siltap merupakan isu lama yang sejak tahun 2017 menjadi isu fitnah bagi dirinya.

“Yang ini mah (dana siltap) cerita lama kang, dari tahun 2017 saya sudah diisukan begini,” terang DM dalam pesan Whatsapp kepada redaksi Lapan6online.com, Senin (30/12/2019) malam.

Menurut DM, jika ada potongan, tentunya para staf desa tidak mau lagi bekerja di Desa Bojonggede, namun saat ini mereka masih nyaman bekerja di Desa Bojonggede.

“Sekarang begini kang, kalau pada di potong, ngapa staf desa masih pada ada didesa? mendingan juga dia cari kerjaan yang enak ya” terang DM.

Menuru dia, anggaran dana siltap terakhir baru cair kemarin. DM mengaku baru mengetahui setelah memonitor ke Sekretaris Desa.

Sementara itu terkait dugaan proyek fiktif pada Proyek taman Siaga, DM dengan santai menjawab, bahwa tidak ada proyek Taman sebagaimana yang diisukan, apalagi proyek fiktif. “Gak ada proyek taman,” tegas Kades Bojonggede ini.

Menurut DM, proyek taman Siaga sebagaimana yang dituduhkan bukanlah proyek dana desa melainkan proyek dari Kementerian PUPR.

“Et dah, taman siaga mah proyek kementrian PUPR kang, bukan Desa,” tandas Kades Bojonggede ini kepada redaksi.

Lebih jauh, Kades DM mengatakan, Intinya taman siaga memang belum ada pekerjaan karena belum di lelang di kementrian PUPR, sementara terkait dana siltap itu pun sama anggaran pengatur semua adalah PTPKD, dimana isinya adalah kepala kaur dan mereka yang menyalurkan anggarannya, kalau kades cuma tandatangan pencairan ke bank. “Tapi selama ini kondusif saja,” terang Kades DM.

DM pun menjanjikan akan ada ekspos kinerja tahunan sebagai acuan transparansi. “Insya Allah, nanti pasti akan ada exspos kinerja tahunan desa sebagai acuan transparansi. Demikian Kades Bojonggede. 

(Redhuge/Lapan6online.com)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini