PERISTIWA | EKONOMI
”Semenjak Warga negara Malaysia tidak diperbolehkan Masuk Ke Indonesia meski hanya sampai Pasar Baru, jika tidak memiliki Paspor Internasional,”
Entikong | Sanggau | KALBAR | Lapan6Online : Suasana Pasar Entikong yang berada di Jalan Lintas Malindo, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, pada Rabu (15/05/2024) tampak sepi, tak sewajarnya seperti pasar pada umumnya.
Perlu diketahui sebelumnya, bahwa Pasar Entikong yang sebelum dibangun sangat dikenal ramai aktivitas jual belinya. Bahkan para warga Malaysia pun bebas keluar masuk ke pasar tersebut, namun setelah dibangun bagus justeru sepi.
Aktivitas pedagang dan konsumen di pasar tradisional Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat saat ini tidak bisa diharapkan lagi bagi para pedagang.
Menurut pengakuan Umi Desi, salahsatu pedagang kepada redaksi Lapan6Online.com, pada Rabu (15/05/2024) mengatakan,”Semenjak Warga negara Malaysia tidak diperbolehkan Masuk Ke Indonesia meski hanya sampai Pasar Baru, jika tidak memiliki Paspor Internasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan,”Transaksi jual-beli di pasar tersebut masih sangat-sangat sepi pembeli. Kami tiap hari seperti ini, dagangan kami tidak ada yang beli, paling ada pengunjung di hari Minggu dan hari-hari Besar saja.” jelasnya.
Umi Desi mengharapkan, “Kami mohonlah kepada pemerintah pusat untuk memperhatikan nasib kami, para pedagang yang ada di Pasar Baru PLBN Entikong ini, Tolong ijinkan, dan berikan kebebasan masuk warga Malaysia yang ingin berkunjung ke Pasar Baru untuk membeli dagangan kami ini. Ijinkanlah,” harapnya.
Ia menambahkan,”Mereka hanya datang mau belanja di Pasar Baru PLBN Entikong tidak lama paling 2-3 jam habis belanja dan jalan-jalan mereka pulang ke negara nya,” imbuhnya dengan nada lesu.
Hasil pantauan redaksi dilapangan, suasana Pasar Baru PLBN Entikong hari-hari sepi Pembeli, para pedagang mengeluh dengan keadaan seperti ini , Pedagang berharap Pemerintah bisa membebaskan warga Malaysia melintas sampai Pasar baru untuk belanja barang dagangan mereka seperti dulu. (*Saepul/Fahry)