“Program pemerintah mengganti RON 88 atau Pertalite dengan Pertamax Green 92 dinilai baik, tapi ada dampak lebih besar bagi masyarakat jika Pertalite dihapus,”
Jakarta | Lapan6Online : Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dituding sebagai biang kerok polusi udara, bukan karena tingginya emiten kendaraan bermotor.
Anggota Komisi IV DPR RI, Riezky Amelia, berpendapat, polusi udara sudah sejak lama terjadi, namun dia heran, kenapa pemerintah baru sadar sekarang.
“Mohon maaf ya, polusi ini bukan barang baru di Indonesia, kok baru ingat sekarang ya?” Riezky balik bertanya, di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, pada Selasa (5/9/2023).
Program pemerintah mengganti RON 88 atau Pertalite dengan Pertamax Green 92 dinilai baik, tapi ada dampak lebih besar bagi masyarakat jika Pertalite dihapus.
“Tapi paling tidak itu niat baik dari pemerintah, mungkin green ekonomi, tapi ada dampak ekonominya,” ucapnya.
Menurut dia, pemerintah perlu sosialisasi kepada masyarakat secara intens, agar tidak kaget. (*rmol/bam)