“Dimasa pandemi ini tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap bisnis perdagangan komoditas pertanian lada. Komoditas pertanian lada baik lada putih maupun lada hitam dipasarkan ke pasar lokal yaitu Pontianak dan Lampung, kemudian dilanjutkan untuk diekspor,”
Lapan6OnlineKALBAR | Entikong | Sanggau : Lada merupakan salah satu komoditas unggulan di wilayah perbatasan, khususnya di Kabupaten Sanggau. Wilayah yang berbatasan dengan negeri Jiran tersebut dinilai cocok untuk menanam lada sehingga para petani berbondong-bondong untuk menanam lada.
Potensi ekspor komoditas tersebut cukup luar biasa, baik ke negara Malaysia maupun negara tujuan ekspor lainnya. Harga yang lebih tinggi di Malaysia menyebabkan para pelaku usaha komoditas lada berlomba – lomba memasarkan komoditas ini ke negeri tetangga.
Pemberlakuan pembatasan sosial di negara Malaysia, tidak mengendurkan semangat petugas karantina. Petugas Karantina Pertanian Entikong melakukan kunjungan ke pelaku usaha lada dalam rangka menggali potensi ekspor komoditas pertanian di wilayah perbatasan.
Salah satu pelaku usaha tersebut adalah Markus, dalam penjelasannya ia mengatakan bahwa,”Dimasa pandemi ini tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap bisnis perdagangan komoditas pertanian lada. Komoditas pertanian lada baik lada putih maupun lada hitam dipasarkan ke pasar lokal yaitu Pontianak dan Lampung, kemudian dilanjutkan untuk diekspor. Saya harap pembatasan sosial yang dilakukan oleh Malaysia segera berakhir agar dapat melakukan ekspor komoditas pertanian langsung ke Malaysia melalui PLBN Entikong.” ujar Markus, pada Rabu (03/02/2021).
Kepala Karantina Pertanian Entikong, Yongki Wahyu Setiawan terus berkomitmen dalam mendukung program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang kencang digaungkan oleh Kementerian Pertanian. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pendampingan kepada para pelaku usaha ekspor.
“Sementara masih pemberlakuan lockdown, potensi ekspor perbatasan wajib terus kita kawal dari hulu. Kita dorong untuk peningkatan produksinya karena potensi ekspor di wilayah perbatasan ini luar biasa untuk mendukung gempita Gratieks,” terang Yongki
Dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, Karantina Pertanian Entikong senantiasa memberikan motivasi dan melakukan pendampingan kepada para pelaku usaha, sehingga semangat para pelaku usaha tidak berkurang dalam mengembangkan produksi dan memasarkan komoditas pertanian, mengingat wilayah perbatasan mempunyai potensi ekspor komoditas pertanian yang luar biasa. Saepul
*Sumber : Humas Karantina Pertanian Entikong