Jakarta, Lapan6online.com : Pemerintah Indonesia telah mematangkan rencana pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 meski dikabarkan mendapat tekanan Amerika Serikat. Jika melihat ke belakang, rencana pembelian jet tempur canggih Rusia itu sudah ada sejak tahun 2014 di era Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu.
Saat itu, Menhan Ryamizard mengumumkan bahwa Indonesia dan pihak Sukhoi, Rusia, telah sepakat untuk membeli 16 Sukhoi Su-35, untuk mengantikan pesawat F-5 Tiger yang akan dipensiunkan. Hal ini dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan Indonesia dengan perjanjian akan datang sebelum tahun 2019.
Mengutip Wikipedia disebutkan, Sukhoi Su-35 dengan kode NATO: Flanker-E adalah pesawat tempur multiperan, kelas berat, berjelajah panjang, dan bertempat duduk tunggal asal Rusia. Pesawat ini dikembangkan dari Su-27, dan awalnya diberi nama Su-27M. Pesawat ini dikembangkan untuk menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon.
Karena kesamaan fitur dan komponen yang dikandungnya, Su-35 dianggap sebagai sepupu dekat Sukhoi Su-30MKI. Pesawat ini sendiri merupakan seri flanker terakhir dan merupakan pengisi kekosongan generasi antara generasi 4 dan generasi 5, bisa dimasukkan dalam generasi 4++.
Namun dikabarkan, pembelian yang semula 16 unit, berubah menjadi 11 unit. Kesepakatan itu dibuat sejak tahun 2017 lalu. Dan pada tahun ini, di era Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, keinginan Indonesia untuk memiliki Sukhoi Su-35 bakal terwujud.
Pemerintah Rusia Pastikan Pembelian Su-35
Dalam konferensi pers-nya, Pemerintah Rusia telah memastikan kesepakatan rencana pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 oleh Indonesia masih berlanjut dan belum dibatalkan.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menyatakan kesepakatan antara dua negara hingga kini masih dilanjutkan meski adanya ancaman sanksi dari Amerika Serikat kepada negara-negara yang membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Rusia.
Bahkan kata dia, kelanjutan mengenai pembelian pesawat tempur itu menjadi pembahasan saat Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Formin di Moskow pada akhir Juni lalu.
“Seperti kita tahu, kontrak pembelian pesawat telah ditandatangani dan kami berharap hal itu segera terealisasi,” kata Lyudmilla dalam konferensi pers virtual, seperti dikutip Lapan6online dari situs nasional, hari ini, Rabu(8/7/2020).
Dalam kesepakatan pada 2017 lalu, Indonesia sepakat membeli 11 unit Sukhoi SU-35 senilai USD1,14 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun. Dengan pembelian ini, Indonesia mewajibkan Rusia membeli produk-produk dari Indonesia senilai USD570 juta atau sekitar Rp8 triliun.
Selain itu, Rusia juga akan membangun fasilitas maintenance, repair, and operating supplies (MRO) di Indonesia senilai 35 persen dari transaksi.
(*/RedHuge/Lapan6online)