“Pas dicari katanya di sini lokasinya, sudah banyak warga yang ke sini. Langsung beberapa korban dibawa ke rumah sakit,”
Ponorogo | Jawa Timur | Lapan6Online : Berdalih menjaga tradisi di Kabupaten Ponorogo yakni merayakan Idul Fitri, pembuatan petasan untuk balon udara malah berujung petaka. Akibatnya, petasan yang meledak sebelum waktunya itu membuat satu warga tewas delapan orang terluka. Kejadian nahas ini terjadi di Dusun Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Salah satu warga setempat, Wugu mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Rumahnya yang berjarak sekitar 300 meter dari TKP mendengar suara dentuman keras. Karena panik, dia pun mencari sumber ledakan.
“Pas dicari katanya di sini lokasinya, sudah banyak warga yang ke sini. Langsung beberapa korban dibawa ke rumah sakit,” tutur Wugu kepada wartawan, pada Jumat (15/05/2020).
Di lokasi kejadian ditemukan bubuk petasan. Cara membuat petasannya berupa bubuk petasan dipadatkan dan dimasukkan ke dalam kaleng cat semprot.
“Katanya awal dicoba enggak meledak, terus sama salah satu korban dicoba pakai obeng langsung meledak,” terang Wugu.
Polres Ponorogo turun ke lokasi melakukan olah TKP di rumah Lamidi. “Ini kami selesai melakukan olah TKP di lokasi. Ada beberapa fakta yang kami temukan di lokasi,” ujar Kapolres Ponorogo, AKBP Arief Fitrianto
Kejadian ini bermula saat Tomi Saputra (16), Fahlul Koiri (22) dan Pono (27) membunyikan petasan di samping rumah namun tidak berbunyi. Petasan tersebut ada di wadah kaleng bekas cat semprot.
“Karena tidak berbunyi ketiga orang itu lalu membawa petasan ke teras rumah Lamidi. Mereka mencoba memperbaiki petasan,” katanya.
Dari situ, lima orang yang diketahui bernama Faiz, Exel, Afif, Riki dan Galih berada di sekitar ketiga korban. Sedangkan tuan rumah, Lamidi melihat dari dalam rumah.
Dia menyebut ketiganya memperbaiki dengan cara ditekan dengan alat gegep (obeng). “Karena itu terjadi ledakan,” katanya.
Akibat ledakan itu, satu orang meninggal dunia atas nama Tomi Saputra (16). Kemudian Fahlul Koiri (22), Pono (27) dan Lamidi (45) mengalami luka berat.
Sedangkan Faiz (10), Exel (12), Afif (12), Riki (20) dan Galih (12) mengalami luka ringan. Mereka yang luka berat dan luka ringan dibawa ke rumah sakit umum di Ponorogo. [cob/mdk/AR]