“Akibatnya, mereka berspekulasi sangat negatif terhadap ekonomi Indonesia. Cina yang begitu kuat ekonominya saja merosot drastis karena corona,”
Jakarta, Lapan6online.com : Pelaku pasar disebut-sebut ragu dengan cara pemerintah menangani wabah corona. Hal itu diungkap oleh Ekonom Senior Indef Drajad Wibowo merespon jebloknya ekonomi Indonesia saat ini, terlebih saat penyebaran wabah corona baru atau covid 19.
Menurut Drajad begitu ia disapa tanpa adanya wabah covid 19 pun ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di bawah 5%.
“Itu saat corona baru melanda Cina. Saya sendiri pernah sebutkan hanya 4,3 sampai 4,8 persen. Bagaimana jika ada wabah? Entahlah. Mudah-mudahan tidak,” ungkap Drajad lansir KedaiPena.Com, Sabtu (21/3/2020).
Meski demikian, Drajad menilai, terpuruknya, ekonomi Indonesia hingga pasca ada wabah virus corona menunjukkan bahwa pelaku pasar tidak percaya dengan cara yang ditempuh pemerintah Indonesia dalam mencegah atau menangani wabah.
“Akibatnya, mereka berspekulasi sangat negatif terhadap ekonomi Indonesia. Cina yang begitu kuat ekonominya saja merosot drastis karena corona,” ungkap Drajad.
Dengan situasi seperti itu, tegas Drajad, secara alami investor asing di pasar keuangan Indonesia kabur. Para investor akan melakukan flight to safety, yakni kabur mencari tempat aman.
“Begitu asing kabur, pelaku domestik ikut-ikutan, menimbulkan efek spiral,” tegas Politikus PAN ini.
Dengan kondisi demikian, Drajad menegaskan, agar sebaiknya pemerintah Indonesia dapat mengambil prioritas yang benar. “Yaitu, cegah wabah corona dulu. Ekonomi menyusul kemudian, ” tegas Drajad.
Untuk diketahui, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan wabah virus corona ini benar-benar memukul perekonomian. Bahkan skenario terburuk, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa di posisi 0%.
(*/RedHuge/Lapan6online)