Era New Normal: Wujud Penguasa Abai terhadap Rakyat

0
46
Hana Sheila/Foto : Istimewa
“Bila dikaitkan dengan pernyataan Jokowi sebelumnya, sepertinya era normal baru ini sebagai bentuk cara berdamai dengan virus corona. Dengan kata lain, setiap orang dipaksa untuk beradaptasi dengan Covid-19 yang terus menginveksi dan bermutasi,”

Oleh : Hana Sheila

Jakarta | Lapan6Online : Di tengah kurva penyebaran Covid-19 yang terus naik, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy usia rapat terbatas bersama Presiden Jokowi melalui video conference, pada Senin 18 Mei 2020 mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta masyarakat bersiap dalam menghadapi era normal baru virus corona.

Yakni kondisi ketika masyarakat bisa kembali beraktivitas normal tetapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sepertinya Jokowi benar-benar serius untuk menerapkan era new normal ini. Pasalnya, pada 26 Mei 2020 lalu, Jokowi mendatangi kawasan perniagaan di Summarecon Mall Bekasi guna meninjau persiapan protokol new normal yang akan diterapkan setelah PSBB berakhir. Summarecon Mall Bekasi rencananya akan dibuka kembali pada Senin 8 Juni 2020.

Namun, Apakah kebijakan era normal baru memang bisa menghentikan penyebaran Covid 19 ataukah bisa berbahaya untuk rakyat? Bila dikaitkan dengan pernyataan Jokowi sebelumnya, sepertinya era normal baru ini sebagai bentuk cara berdamai dengan virus corona. Dengan kata lain, setiap orang dipaksa untuk beradaptasi dengan Covid-19 yang terus menginveksi dan bermutasi.

Padahal, hal ini sangat berbahaya untuk kelompok rentan di tengah Indonesia yang tidak memiliki peta yang jelas terkait penyebaran Covid-19. Belum lagi masyarakat yang hidup bersama dengan virus ini, tapi tidak ada pencegahan secara khusus untuk melindungi mereka yang rentan, ini sama saja menghadapkan mereka dengan maut.

Jika pemerintah tetap menerapkan era new normal saat angka penularan virus corona masih tinggi, efek lanjutannya tentu sangat berat bagi tenaga kesehatan dan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 gelombang kedua terjadi. Bisa-bisa di gelombang kedua ini malah semakin tinggi jumlah korban jiwanya.

Era new normal hanyalah menambah karut marutnya kebijakan penanganan Covid-19 oleh penguasa. Era new normal adalah wujud penguasa yang hanya berorientasi pada ekonomi namun abai terhadap rakyat. Penguasa yang demikian adalah penguasa yang jahat dan sangat dibenci oleh Allah SWT.

Wabah corona memang telah memberi kita pelajaran bahwa kekuasaan yang tak berbasis pada akidah Islam hanya akan melahirkan kerusakan. Berbeda dengan kekuasaan yang tegak berlandasan Islam yang terbukti membawa kebaikan dan keberkahan bagi seluruh alam semesta, karena sistem yang digunakan berasal dari Sang Maha Pencipta kehidupan.

Maka hari ini, dengan sistem yang begitu sempurna, kekuasaan Islam adalah satu-satunya harapan dunia, pembebas dari pandemi Covid-19 yang berlarut-larut.

Keberadaannya yang berdasarkan akidah Islam menjadikannya sebagai satu-satunya kekuasaan yang sesuai fitrah manusia dan kehidupannya yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah yang membawa kesejahteraan di seluruh Alam dengan izin Allah SWT. ****

*Penulis adalah Mahasiswi, Tinggal di Depok

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini