”Jadi kami minta dinas kesehatan harus turun ke pateng, karena adik kami bukan teroris, sehingga harus polisi yang turun jemput,”
Jailolo | Halbar | Malut | Lapan6Online : Masyarakat Desa Payo Tengah (Pateng) Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menolak pihak Kepolisian Resort (Polres) Halbar menjemput dua pasien positif asal Pateng.
Anggota Polres Halbar yang dipimpin Wakapolres dan Kasat Intel turun ke Pateng bersama tim medis dari Puskesmas Jailolo untuk menjemput dua pasien positif Covid-19, namun sayangnya upaya Polres dan Tim Gugus Tugas (Gustu) sia-sia, karena mendapat penolakan dari warga maupun keluarga pasien.
”Kami minta dinkes turun langsung dan membuat jaminan, bukan polisi yang turun jemput adik adik kami seperti teroris,”teriak Fadli Husen saat berhadapan dengan anggota Polres Halbar, pada Minggu (17/05/2020) kemarin.
Fadli menambahkan, “Dinas kesehatan harus turun memberikan penjelasan dan memberikan jaminan, jika pasien positif kembali di bawa ke Rumah Susun (Rusun) ASN di Desa Acango, karena jangan sampai pasien kembali mengeluh, karena pelayanan yang tidak maksimal,” terang Fadli Husen.
”Jadi kami minta dinas kesehatan harus turun ke Pateng, karena adik kami bukan teroris, sehingga harus polisi yang turun jemput,”cetusnya.
Sementara Kepala BPBD Imran Lolori saat dikonfirmasi menyatakan, “Tim Gustu (Gugus Tugas,red) Kabupaten telah berupaya menjemput dua pasien positif, namun mendapat penolakan dari warga dan keluarga pasien,” terangnya.
”Pirinsipnya kami mengikuti protokol kesehatan untuk menjemput pasien, namun ditolak oleh keluarga pasien,”katanya.
Imran mengaku, “Untuk fasilitas di Rusun saat ini sudah disiapkan, bahkan kekurangan yang ada dalam kamar pasien juga sudah dilengkapi,” tambahnya.
”Yang kita hadapi ini musibah, sehingga berbagai kekurangan bisa dikomunikasikan dengan baik untuk bisa dilengkapi, jangan jadikan musibah ini sebagai pertikaian, karena musibah ini semua dapat imbasnya, jika tidak ditangani dengan baik,”pungkasnya. (Khavul/red)