“Itu Presiden Jokowi datang ke Aceh saja, gubernurnya santai, gak ada kabar gembira yang dilakukan gubernur untuk rakyat, apalagi kalau presidennya di Jakarta sana, mestinya kan ada gagasan besar yang mesti disampaikan mengenai upaya pengentasan kemiskinan dan problem krusial lainnya di Aceh,”
Lapan6Online | Aceh : Kordinator Front Anti Kejahatan Sosial (FAKSI) Aceh, Ronny H, memandang sinis sikap aneh Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang tampak terus membungkukkan badan dan menyetel tangannya di hadapan Presiden RI, Ir. Joko Widodo, dalam kunjungan kepala negara beberapa waktu lalu ke Aceh.
Sementara menurut Ronny, tidak muncul sedikit pun kabar berita yang menggembirakan bagi rakyat Aceh, yang dapat mewakili keluh kesah dan penderitaan masyarakat selama ini di Aceh, yang datang dari laporan gubernur ke kepala negara tersebut.
“Kan aneh, ada presiden datang mestinya kan pak gubernur laporkan apa yang kurang untuk masyarakat Aceh, apa yang sangat dibutuhkan, laporkan juga korupsi yang sangat tinggi di kabupaten – kota dan provinsi, yang harus diberantas segera, kemiskinan kronis dimana – mana, butuh penanganan cepat, tapi ini koq malah sibuk membungkuk,ada apa itu, pencitraan ya?” kata Ronny, Jumat (17/09/2021).
Putera Idi Rayeuk, Aceh Timur itu mengaku sangat heran atas sikap Gubernur Aceh, yang tidak memanfaatkan kesempatan serta situasi dan kondisi yang baik itu untuk benar -benar memprioritaskan laporan kepada presiden soal pengentasan kemiskinan di Aceh yang hingga kini masih menganga.
“Itu Presiden Jokowi datang ke Aceh saja, gubernurnya santai, gak ada kabar gembira yang dilakukan gubernur untuk rakyat, apalagi kalau presidennya di Jakarta sana, mestinya kan ada gagasan besar yang mesti disampaikan mengenai upaya pengentasan kemiskinan dan problem krusial lainnya di Aceh,” ujar Ronny.
Ronny menilai selama ini Gubernur Aceh, tergolong santai memandang fenomena kemiskinan di Aceh, hal itu terbukti dengan label Aceh sebagai daerah termiskin, sementara model penanganannya dilakukan sangat lamban dan tanpa rasa berdosa.
” Kemiskinan di Aceh, terutama kemiskinan kronisnya adalah bentuk lain dari bencana sosial, ini para elit Aceh tidak paham, tidak takut dosa, makanya mereka santai dan berleha – leha menanganinya, karena mereka tidur dan makan enak dengan santapan lezat dan kasur yang empuk di ruang ber AC setiap harinya, gaji dan tunjangan pun berlimpah,” ketus aktivis cadas yang dikenal sangat concern dengan isu – isu sosial seperti pengangguran, kemiskinan, demokrasi dan Hak Asasi Manusia itu.
Dia mendesak Gubernur Aceh, untuk segera mengatasi kemiskinan kronis yang selama ini mendera masyarakat di berbagai pelosok Aceh, dan dia juga mengingatkan agar Gubernur Nova segera memenuhi janji – janji kampanyenya kepada masyarakat Aceh beberapa tahun silam.
“Jadi pak gubernur jangan santai lagi, itu rakyatnya banyak yang hidup dalam keadaan miskin kronis, bukan miskin biasa, kader – kadernya juga mesti disadarkan, jangan hanya ongkang – ongkang kaki saja di gedung dewan dan kedai kopi, dan jangan sampai hanya makan gaji buta, mereka harus ingat dosa – dosanya,” ketus Alumni Universitas Ekasakti itu menutup keterangannya. (*Red)