Gawai Masyarakat Adat Dayak Banyadu Ke- l, Siap Di Gelar Kabupaten Bengkayang

0
45
Gawai masyarakat Adat Sub Suku Dayak Banyadu Nasional "Maka Ka Pongkot" Di Kabupaten Bengkayang pada hari Kamis 23 April 2023 telah resmi di mulai dengan Acara Ngampar Bide (Gelar Bidai) secara adat dilaksanakan

BUDAYA | PERISTIWA | NUSANTARA

”Kegiatan acara Gawai Dayak Banyadu Maka Ka Pongkot merupakan sebuah Acara kegiatan sebagai ungkapan syukur atas semua berkat setelah semua tahapan bertani selesai dilaksanakan,”

Lapan6OnlineKalbar l Bengkayang : Gawai masyarakat Adat Sub Suku Dayak Banyadu Nasional “Maka Ka Pongkot” Di Kabupaten Bengkayang pada hari Kamis 23 April 2023 telah resmi di mulai dengan Acara Ngampar Bide (Gelar Bidai) secara adat dilaksanakan di Dusun Sentibak, Desa Setia Jaya, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat.

Pelaksana Gawai masyarakat Adat Dayak Banyadu merupakan sebuah kegiatan Revitalisasi dari sebuah tradisi yang pada dasarnya telah dilaksanakan secara turun temurun oleh Masyarakat Adat Dayak Banyadu itu sendiri.

Pelaksanaan kegiatan Gawai tersebut bertujuan melestarikan tradisi atau kearifan lokal agar tetap lestari serta di kenal oleh masyarakat luas.

Setelah melakukan beberapa kali pertemuan serta melaksanakan Audensi Pada 09 Maret 2023, Bersama Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis SE M M. Akhirnya pelaksanaan kegiatan Gawai Masyarakat Adat Dayak Banyadu dilaksanakan dan dimulai pada tanggal 19 Maret 2023 Serta acara Puncak pada Tanggal 5 April 2023 mendatang.

Amkhan S Pd. selaku Ketua Panitia Pelaksana Gawai Adat Dayak Banyadu Maka Ka Pongkot Yang Ke I, menerangkan bahwa,”Kegiatan acara Gawai Dayak Banyadu Maka Ka Pongkot merupakan sebuah Acara kegiatan sebagai ungkapan syukur atas semua berkat setelah semua tahapan bertani selesai dilaksanakan,” terangnya, pada Kamis (23/03/2023).

Ia mengungkapkan,”Maka Ka Pongkot merupakan bentuk rasa syukur kami setelah sederetan tahapan demi tahapan kami melakukan kegiatan pertanian khususnya berladang sampai pada pungutan hasil, Kegiatan ini kita membawa sejumlah jenis-jenis bibit yang merupakan hasil dari usaha perladangan itu sendiri seperti Bibit Padi,Bibit jagung,Bibit mentimun,Binit selasih serta bibit lainnya,” ungkapnya.

Amkhan juga menuturkan bahwa tujuan dari pada kegiatan ini adalah merupakan upaya Merevitalisasi adat budaya Sub Suku Banyadu.

Amkhan menambahkan,”Tujuan utama acara Maka Ka Pongkot ini,Kita ingin Merevitalisasi kembali adat budaya kita, Khususnya Sub Suku Dayak Banyadu yang selama ini hampir di tinggalkan bahkan di abaikan yang sebetulnya kegiatan ini sudah di laksanakan secara turun temurun oleh nenek moyang kami,Namun beberapa dekade kegiatan ini seperti terabaikan. Dengan adanya kegiatan di tahun ini,kita berharap ini merupakan awal dari pada khususnya masyarakat Sub Suku Dayak Banyadu untuk melestarikan kegiatan ini secara berkesinambungan dan di adakan setiap tahun pada tanggal 5 April serta menjadi sebuah Destinasi Budaya Khususnya Sub Suku Dayak Banyadu yang ada di kabupaten Bengkayang,” tambahnya.

“Harapan kita dengan adanya kegiatan Acara Maka Ka Pongkot ini kepada Generasi muda yang sudah terbawa oleh arus modernisasi agar tidak mudah melupakan adat istiadatnya serta budaya.Kedepan agar terus melestarikan kebudayaan ini.Sebab kegiatan ini tidak mengenal perbedaan agama namun murni untuk melestarikan adat dan budaya yang telah di jalankan secara turun temurun,” pungkasnya. (*YULIZAR/INJIL)