“Dia bilang berulang kali, Kamu kalau tidak memilih Iriani, kuburan ini segara pindah dan ini saya pagar. Kalau tetap tidak mau pilih, ada lagi yang mati tidak bisa dikubur sini,”
Lapan6Online : Perbedaan pilihan politik pada Pemilu 2019 menjadi masalah yang berujung merepotkan. Warga di Dusun II Desa Desa Toto Selatan, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, harus memindahkan makam kakek yang sudah 26 tahun dikubur.
Keluarga membongkar makam almarhum Masri Dunggio, 26 tahun dikubur, dan Siti Aisyah Hamsah, 1 tahun dikubur. Keduanya merupakan kakek dan cucu.
Makam mereka berada di belakang rumah seorang warga, Awono, yang juga punya hubungan saudara dengan almarhum. Mirisnya, masalah ini hanya dilatarbelakangi urusan politik, karena ada perbedaan pilihan caleg DPRD Kabupaten Bone Bolango. Awono memiliki ikatan keluarga dengan caleg yang akrab disapa Naini atau Iriani. Sedangkan pihak keluarga almarhum Masri punya pilihan lain.
Abdul Salam Pomontolo, dari keluarga almarhum mengatakan, Awono kerap memaksa keluarganya untuk memilih Naini. Jika tidak, makam Masri dan Aisyah dia minta segera dibongkar, lalu dipindahkan.
“Dia bilang berulang kali, Kamu kalau tidak memilih Iriani, kuburan ini segara pindah dan ini saya pagar. Kalau tetap tidak mau pilih, ada lagi yang mati tidak bisa dikubur sini,” kata Abdul kepada wartawan, pada Sabtu (12/1/2019).
Polisi dan aparat pemerintahan desa sebenarnya sudah mencoba memediasi kedua pihak, tapi buntu. Keluarga almarhum akhirnya membongkar kedua makam dan memindahkan ke pemakaman lain. Prosesi pembongkaran makam pun diwarnai tangis keluarga. Red/Inws
*Sumber : Inews.id