“Tabloid yang menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu tersebar d Banten. Tabloid tersebut tidak hanya dialamatkan kepada ponpesnya saja namun juga ke ponpes lainnya di Kota Serang. Di antaranya, Ponpes Darussalam Cikentang, Ponpes Albantani, Ponpes Darussalam Pipitan dan Ponpes Almubarok,”
Lapan6Online : Geger beredarnya Tabloid Indonesia Barokah telah menyebar tidak hanya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Teranyar, tabloid yang menyudutkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu tersebar d Banten.
Penyebarannya dilakukan melalui Kantor Pos dan menyasar sejumlah masjid dan pondok pesantren (ponpes). Khususnya yang tempat mayoritas berisi peserta alumni 212.
Pimpinan Ponpes Al Islam Kota Serang Enting Ali Abdul Karim ditemui di Ponpes binaannya di Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang mengatakan, tabloid tersebut diterimanya pada pagi hari sekitar pukul 06.30 WIB. Tabloid diantar seorang kurir PT Pos Indonesia. Saat diterima, tabloid itu terbungkus dalam sebuah amplop cokelat besar.
“Dikirim satu amplop besar, isinya dua (eksemplar tabloid). Saya lihat yang kirim kurir bawa banyak, numpuk,” katanya, pada Kamis (24/1).
Enting mengungkapkan, tabloid tersebut tidak hanya dialamatkan kepada ponpesnya saja namun juga ke ponpes lainnya di Kota Serang. Di antaranya, Ponpes Darussalam Cikentang, Ponpes Albantani, Ponpes Darussalam Pipitan dan Ponpes Almubarok.
“Semuanya pesantren merupakan aktivis 212,” imbuhnya seperti dikutip RMOLBanten. Pihaknya kata Enting, mengaku tak terlalu terkejut ketika menerima dan membaca isi tabloid tersebut.
Pembina Forum Persaudaraan Umat Islam Banten (FPUIB) itu, menilai tabloid itu adalah salah satu strategi pemenangan karena isinya menyoroti reuni 212 yang dianggap ada agenda politik yang kental terhadap paslon presiden dan wakil presiden nomor urut 02.
“Kurang tepat juga kalau ini adalah strategi karena reuni 212 itu bukan cuma orang (paslon nomor urut) 02, banyak juga dari 01,” terangnya.
Meski demikian, Enting enggan lebih jauh mengomentari hal yang berbau politik dari tabloid tersebut. Enting Menyoroti laporan utama tabloid yang dinilainya begitu mendiskreditkan aksi dan reuni 212.
“Jadi kami melihat ini bukan permasalahan politiknya saja, saya enggak ngerti politik, saya ini bukan orang politik. Saya melihat ada semacam mendiskreditan kepada penggagas serta peserta agenda 212. Baik yang pertama maupun reuni,” tuturnya. [ian/rmol]