Jakarta, Lapan6online.com : Komite Aksi Mahasiswa Pemuda Untuk Sang Merah Putih (KAMPUS MERAH PUTIH) menggelar aksi demonstrasi menolak Ahok duduk dalam kursi Direksi maupun Komisaris.
“Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa di sebut Ahok di duga terlibat berbagai mega proyek di era kepemimpinannya saat menjabat sebagai Gubernur Dki Jakarta.” terang Korlap Kampus Merah Putih Rizal R. Sutanbagindo dalam undangan aksi yang beredar di kalangan Wartawan, Jumat (15/11/2019).
Sedikitnya ada lima temuan kejanggalan dalam mekanisme penyerahaan, perizinan, penggunaan, serta pemakaiaan ratusan milyar dana ABPD yang diungkap oleh Kampus Merah Putih dalam aksi tersebut. Diantaranya:
Pertama, Korupsi atas pengembangan Taman BMW,
Kedua, Dugaan korupsi pembelian lahan di Cengkareng Barat.
Ketiga, Dugaan Pelanggaran peraturan dan indikasi korupsi yang diduga dilakukan Ahok dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.
Keempat, Dugaan kerugian negara dalam Proyek Pengadaan bus transjakarta senilai Rp 1,2 triliun.
Kelima, Prizinan Proyek reklamasi yang diduga menyalahi aturan dan terindikasi terjadi korupsi dengan adanya dugaan transaksi terselubung antara Ahok dengan pengembang, barter izin dengan sejumlah proyek Pemda DKI,
“Berangkat dari kasus di atas maka kami yang tergabung dalam Kampus Merah Putih akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin 18 November 2019, pukul 13.00 – S/d Selesai
Aksi demonstrasi Kampus Merah Putih akan digelar di Istana Negara, Jakarta. Sedikitnya Kampus Merah Putih akan membawa 100 massa dalam aksi tolak Ahok jabat di BUMN ini.
Mereka menuntut:
1. Mendesak KPK untuk Segera Periksa dan Tetapkan status Hukum AHOK atas kasus korupsi tersebut.
2. Mendesak Presiden RI untuk Tidak Menerima Ahok untuk masuk sebagai Direksi / Komisaris di BUMN.
(red-Lapan6online.com)