“Kita tidak pernah melarang orang untuk buka usaha, tapi tolong juga perhatikan lingkungan sekitar,”
Lapan6OnlineKalbar | BENGKAYANG : Lagi-Lagi Seorang Jurnalis asal Bengkayang Kalimantan Barat, Kurnadi menjadi korban kekerasan, pada Sabtu dini hari, 27 Maret 2021 kemarin.
Selain mengalami luka bekas pukulan, jari manis sebelah kanannya juga putus, digigit pelaku yang melakukan penganiayaan
Dalam hal ini korban penganiayaan Kurnadi, menjelaskan, peristiwa penganiayaan ini berawal saat ia mengingatkan pemilik cafe di dekat rumahnya, untuk mengecilkan suara musik di kafe tersebut. Karena tidak juga dilaksanakan, Kurnadi sampai dua kali mendatangi kafe tersebut.
Kurnadi mengatakan,”Saya itu hanya minta dikecilkan suara musiknya. Karena juga tidak diindahkan dan melewati batas waktu yang saya minta, maka saya matikan stut listrik (KWH Meter) Caffee itu, “ ujarnya.
Setengah jam kemudian, tiba-tiba sekelompok orang mendatangi Kurnadi dan langsung menganiaya. Anehnya lagi mereka yang menganiaya Kurnadi ini justru bukan pemilik kafe itu, datang, dan marah-marah hingga melakukan penganiayaan.
Kurnadi menambahkan,”Saya matikan listriknya sekitar jam 2 pagi. Kalau pemiliknya keberatan kan pasti bertanya. Ini tiba-tiba berselang setengah jam, yang datang justru pelaku dan kawan-kawannya menyerang saya. Mereka merupakan orang luar, bukan pemilik kafe,” tambah Kurnadi.
Kurnadi juga menyayangkan, oknum aparat yang datang bersama pelaku, justru tidak melerai ketika terjadi penganiayaan.
“Itu yang saya pertanyakan. Kalau dia datang mengamankan, harusnya melerai. Sehingga saya tidak celaka dan teraniaya,” tegasnya.
Kurnadi menambahkan, kafe tersebut memang membuat resah masyarakat. Selain suara musiknya, jam operasionalnya juga hingga jam 4 pagi.
“Kita tidak pernah melarang orang untuk buka usaha, tapi tolong juga perhatikan lingkungan sekitar,” pungkasnya.
Saat ini, Kurnadi sudah mendapatkan perawatan di RSUD Sebalo Bengkayang. Pihak keluarga juga sudah membuat laporan di Polres Bengkayang, untuk segera memproses pelaku penganiayaan.
Sementara itu, Sutrisno, Ketua DPC PPWI yang juga sebagai Pimpinan Redaksi Mentarikhatulistiwa.id, kepada awak media mengatakan,”Kami mengutuk keras dan sangat menyayangkan keterlibatan oknum aparat yang mana seharusnya dalam hal ini sebagai penenggah bukan malah turut serta melihat penganiyayaan itu terjadi dan tidak mengambil tindakan atas penganiayaan tersebut sehingga korban mengalami luka yang sangat serius dan meminta aparat penegak hukum(APH) khusus nya polda kalbar untuk turun langsung menangani kasus penganiayaan terhadap seorang Jurnalis Di kabupaten Bengkayang,” ujarnya, pada Minggu (28/03/2021). Saepul