Jakarta, Lapan6online.com : Pandemi Corona membuat sejumlah perusahaan daring melakukan perampingan manajemen dengan memberhentikan tenaga kerjanya. Selain Grab yang memberhentikan 5 persen dari total jumlah karyawannya, Gojek juga melakukan kebijakan yang sama.
Gojek Indonesia memutuskan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 karyawannya akibat pandemi Covid-19. Jumlah PHK ini setara dengan 9% dari total karyawan yang mencapai 4.000 orang.
“Sebanyak 430 karyawan (9 persen dari total karyawan), yang sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan. Ini merupakan satu-satunya keputusan pengurangan karyawan yang Gojek lakukan di tengah situasi Covid-19,” kata Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi, dalam pernyataan resminya, dikutip Lapan6online dari Tagar.id, Selasa, 23 Juni 2020.
Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro-ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
Diketahui, Gojek saat ini memiliki sekitar 4.000 karyawan dengan 2 juta mitra go-ride dan sekitar 500.000 mitra go-food di seluruh Indonesia. Berikut rangkumkan fakta-fakta dibalik PHK 430 karyawan Gojek Indonesia yang dikutip dari tagar.id:
1. Dua Layanan Dihentikan
Dua layanan non-inti Gojek dihentikan karena terdampak pandemi Covid-19. Layanan tersebut GoLife meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi.
Menurut manajemen, kedua bisnis itu membutuhkan interaksi jarak dekat dan mengalami penurunan permintaan secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir seiring dengan pandemi Covid-19. Aplikasi GoLife sendiri dapat digunakan hingga 27 Juli 2020.
“Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro-ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak,” tulis keterangan Gojek, Rabu 24 Juni 2020.
2. Perampingan Struktur Perusahaan
Kebijakan kedua ialah, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang.
Keputusan itu diambil berdasarkan evaluasi atas situasi makro ekonomi dan perubahan perilaku masyarakat yang menjadi lebih waspada terhadap aktivitas yang melibatkan kontak fisik ataupun kegiatan yang tidak memungkinkan untuk berjaga jarak.
3. Bantu mitra GoLife
Penutupan layanan GoLife tentu akan berdampak pada mitra GoLife karena pandemi Covid-19. Oleh karena itu, Gojek akan memberikan dukungan berupa Program Solidaritas Mitra Covid-19 kepada mitra yang aktif menggunakan platform sebelum adanya pembatasan akibat Covid-19.
Bantuan tersebut berupa program peningkatan keterampilan melalui pelatihan online yang dapat menjadi bekal jangka panjang untuk memperoleh penghasilan tambahan.
“Selain itu, Gojek juga akan memberikan program bantuan dana tunai untuk mitra aktif yang memenuhi kriteria,” sebut manajemen.
3. Karyawan Terdampak PHK Diberikan Pesangon
430 orang karyawan yang terkena PHK akan diberikan pesangon sesuai dengan skema yang telah ditetapkan perusahaan. Berikut adalah paket pesangon yang diberikan kepada karyawan yang terkena PHK.
- Pesangon: Keberlangsungan finansial menjadi perhatian terbesar saat ini. Karyawan yang terdampak akan menerima pesangon (kami menetapkan minimum gaji 4 pekan) ditambah tambahan 4 pekan gaji untuk setiap tahun lamanya bekerja.
- Pembayaran gaji selama periode pemberitahuan: Gojek tidak mewajibkan karyawan yang terdampak untuk bekerja saat sudah memasuki periode pemberitahuan, supaya karyawan dapat fokus memikirkan mengenai rencana mereka di masa mendatang. Namun, kami tetap akan membayar gaji mereka secara penuh.
- Equity arrangement: Masa tunggu (annual cliff) bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham akan dihapus, sehingga karyawan yang meninggalkan Gojek dapat memiliki saham di perusahaan yang telah mereka bangun.
- Pembayaran cuti tahunan dan hak lainnya: Gojek akan membayarkan cuti tahunan yang tidak digunakan, selain juga hak-hak lainnya termasuk cuti melahirkan.
- Perpanjangan asuransi kesehatan: Di tengah krisis kesehatan global ini, kami ingin memastikan bahwa kebutuhan terkait kesehatan karyawan yang terdampak tetap dapat terpenuhi. Kami akan memperpanjang skema asuransi kesehatan bagi karyawan yang terdampak dan juga bagi keluarga mereka, hingga 31 Desember 2020.
- Perlengkapan: Karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.
- Perpanjangan program bantuan karyawan: Gojek sangat memperhatikan kondisi emosional dan psikologis karyawan yang terdampak. Oleh karena itu, kami memperpanjang masa dukungan kami, mencakup program layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan.
- Program outplacement: mencari pekerjaan baru tidak pernah mudah, sehingga Gojek memberikan program outplacement yang akan membantu setiap orang untuk mencari pekerjaan. (*)
(*/RedHuge/Lapan6online)