Konawe, Lapan6online.com : Pemerintah tetap mengizinkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China masuk Konawe, Sulawesi Tenggara, meski penolakan kedatangan para TKA China itu terus disuarakan Publik dan mahasiswa. Kondisi yang memanas di Konawe pun tak terelakkan.
Sebagaimana dilaporkan, unjuk rasa menolak kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) di Kantor Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat 19 Juni 2020 berlangsung ricuh.
Mahasiswa pendemo mendesak agar para TKA tidak boleh datang ke Tanah Konawe karena pandemi virus corona (covid-19) belum berakhir.
Dikutip Lapan6online dari Wartaekonomi.co.id, Massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam ini terlibat saling dorong dengan aparat saat hendak membakar ban bekas di depan Kantor Bupati Konawe.
“Mereka mendapat perlawanan dari petugas hingga memancing emosi para pengunjuk rasa yang lain,” ungkap Erdika Mukdir.
Suasana semakin memanas ketika massa berhasil menerobos masuk ke dalam kantor. Namun Bupati Konawe tak berada di tempat.
Dalam aksi mereka, mahasiswa meminta kepada Bupati Konawe, Kerry Saiful Kanggoasa, agar tidak mengizinkan 500 tenaga kerja asing masuk di wilayah mereka. Pasalnya saat ini pemerintah setempat belum menerapkan tahap normal baru dan status pandemi covid-19 juga belum berakhir.
“Kami tidak anti-investasi masuk ke Bumi Konawe. Tapi kita harus perbaiki dulu sistemnya karena kita masih belum menerapkan aturan new normal. Masyarakat sudah patuh dengan tetap tinggal di rumah, tapi pemerintah hari ini lebih patuh pada kebijakan pusat ketimbang pro terhadap rakyat,” kata Irfan, salah seorang koordinator aksi.
(*/RedHuge/Lapan6online)