Lapan6Online | Jakarta :Kemajuan teknologi yang terjadi saat ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya. Salah satunya dengan mempromosikan produk-produk mereka secara digital.
Menurut anggota Komisi I DPR RI, Hasbi Anshory, para pelaku UMKM di era ini harus lebih melek digital. Sehingga, menurutnya, penting bagi mereka untuk mendapatkan literasi digital yang baik.
Hasbi mengatakan, literasi digital menjadi solusi untuk mendorong dan memajukan UMKM.
“Literasi digital pelaku UMKM adalah solusi dalam mendorong produk-produk UMKM. Peningkatan ekspor non migas bisa dilakukan ketika SDM pelaku UMKM ini semakin melek digital,” kata Hasbi saat menjadi narasumber dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator dengan tema “Literasi Digital bagi Pelaku UMKM”, Jumat (17/2/2023).
Hasbi mengatakan, di masa lalu para pelaku UMKM hanya bisa memasarkan produk mereka melalui pameran-pameran. Namun saat ini, kata dia, internet memberikan kemudahan dalam memasarkan produk mereka, salah satunya di media sosial.
“Sekarang mau tidak mau, bisa tidak bisa UMKM harus memanfaatkan digital,” ujarnya.
Ia menilai, digitalisasi saat ini sudah menjadi budaya dan keadaan yang harus disambut dengan baik. Transformasi digital, lanjut dia, adalah kunci untuk menjangkau pasar lebih luas.
“Contohnya produk-produk UMKM di Jogja dan Jawa Tengah sudah berjalan menggunakan digital. Di sejumlah negara juga sudah mulai memanfaatkan digital untuk mendorong UMKM mereka,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Wakil Bupati Batanghari, Bakhtiar, mengatakan, digitalisasi juga sudah mulai menggeliat di Kabupaten Batanghari. Bahkan, kata dia, para pedagang kecil juga sudah memanfaatkan digitalisasi tersebut untuk melancarkan usahanya.
“Pedagang-pedagang di pasar yang tidak menggunakan digital ini bisa terancam karena sekarang sudah banyak di sini yang bermain online. Di Batanghari juga sudah banyak yang penjualan lewat COD,” katanya.
Ia berharap, ke depan bisa membuat sebuah manajemen produksi dan keuangan baik dalam hal design grafis, packaging dan lain-lain.
“Ini yang kita upayakan. Untuk saat ini kita menyediakan untuk kebutuhan dalam negeri saja. Tentu ke depan diharapkan bisa ekspor,” katanya.
Menurut Bakhtiar, peningkatan SDM juga menjadi hal yang diperhatikan secara serius. Hal itu dilakukan untuk mendorong produk-produk Batanghari semakin menglobal.
“Kita berupaya anak-anak milenial kita gembleng bersama untuk packaging, design grafis dan lain-lain. Kita harapkan bantuan dari pemerintah pusat. Dengan Kemenparekraf kita mempromosikan daerah destinasi wisata kita. Begitu juga dengan Kemenkeu dalam hal pelaku UMKM terkait dengan perbankan. Kita berencana membuat rumah UMKM. Ini nanti akan menjadi tempat coaching clinic UMKM,” ujarnya.
Sementara, pelaku usaha, Fanti Wahyu, mengatakan, pelaku usaha di zaman sekarang tidak boleh gaptek. Menurutnya, literasi digital bagi pelaku UMKM ini penting.
“Marketing 4.0 itu menggabungkan antara offline dan online. Dari marketing 4.0 harus bisa bikin konten menarik, relevan dan terkini. Harus ada peran manusia. Sehingga apa yang kita tampilkan jadi engagement. Misalnya kita share di medsos terus ada yang nanya ‘ini harganya berapa’ terus kita nggak jawab. Nah ini bakal ditingalin karena nggak ada engagement,” tuturnya.
Untuk bisa menjadi paham, kata Fanti, harus punya literasi digital yang tinggi. Sehingga, media digital itu bukan hanya sekadar untuk menonton YouTube, tapi sudah menjadi satu media pemasaran dan transaksi.
“Di dalam internet itu bisa searching apapun. Informasi apapun juga ada. Jadi kita bener-bener harus melek digital,” tandasnya. (*YP)