“Orang-orang yang memalingkan kepala atau menutup mata mereka, dan mereka yang tampak marah atau terkejut, dibawa pergi dan kami tidak pernah melihat mereka lagi,”
Jakarta, Lapan6online.com – Komunis China yang berkuasa atas negara itu melahirkan banyak kisah menyedihkan bagi umat Muslim Uighur yang dipenjara di Kamp konsentrasi seperti halnya Kamp konsentrasi zaman Hitler. Dalam kamp itu, nyawa dan harkat martabat Muslim Uighur seolah tak ada harganya.
Kekejaman Komunis China di Kamp Konsentrasi diungkap oleh seorang wanita etnis Kazakh bernama Sayragul Sauytbay yang berhasil memberikan kesaksian mengenai kisah horor dan kekejaman yang mengerikan di kamp konsentrasi China di Xinjiang, tempat jutaan etnis Uighur dan etnis lainnya ditangkap dan ditahan.
Beberapa waktu sebelumnya sebelum ditangkap, Sauytbay mengatakan ia beserta suami dan dua anaknya tengah menyelamatkan diri menuju ke Kazakhstan, namun Sauytbay tidak beruntung, dia ditangkap dan dibawa ke Kamp Konsentrasi di Xinjiang, sementara Suami dan kedua anaknya bernasib baik, berhasil mencapai Kazakhstan.
Sauytbay yang dibawa untuk mengajar propaganda Tiongkok dan Komunis kepada tahanan lainnya, mengatakan nasibnya berubah setelah ia keluar dan diberikan suaka oleh Pemerintah Swedia.
Melansir hasil wawancara Sauytbay kepada Bussiness Insider yang dikutip situs nasional, pada Selasa (22/10/2019), dalam Kamp Konsentrasi, Sauytbay menyaksikan sendiri bagaimana kekejaman demi kekejaman yang diderita Muslim Uighur dan tahanan lainnya. Para tahanan yang tidak mengikuti aturan akan dihukum, termasuk yang tidak paham bahasa China atau menyanyikan lagu-lagu juga dihukum.
Sedikitnya ada 2.500 tahanan di kamp itu, yang berusia 13 hingga 84 tahun, “Semuanya menjadi korban kebrutalan negara Tiongkok.” kata Sauytbay. Selain menjadi sasaran kekerasan, muslim Uighur itu juga dipaksa makan babi atau mengonsumsi hal yang dilarang dalam ajaran agama Islam.
Sauytbay menceritakan banyak hal kejam lainnya, salah satunya adalah tindak perkosaan biadab yang dilakukan oleh petugas Kamp Konsentrasi. Para Tahanan dipaksa menyaksikan pemerkosaan bergilir seorang wanita muda oleh para penjaga. Wanita itu dipaksa melepaskan seluruh pakaiannya dan dipaksa ‘mengakui dosa-dosanya’ di hadapan sekitar 200 tahanan. Kemudian dengan biadab, penjaga kamp Konsentrasi memperkosa wanita itu beramai-ramai secara brutal. Gilanya, menurut Sauytbay, sambil memperkosa si Wanita, para penjaga memeriksa untuk melihat bagaimana tahanan lainnya bereaksi.
“Orang-orang yang memalingkan kepala atau menutup mata mereka, dan mereka yang tampak marah atau terkejut, dibawa pergi dan kami tidak pernah melihat mereka lagi,” tutur Sauytbay.
Kekejaman lainnya, eksperimen medis yang dilakukan secara kejam kepada para tahanan. Menurut Sauytbay, mereka dipaksa minum pil dan diberi suntikan, tetapi tidak diberi tahu obat atau suntikan apa yang diberikan.
Beberapa yang menjadi sasaran melaporkan mereka mengalami impotensi dan penurunan kognitif. Selain itu, Para tahanan wanita juga dipaksa melakukan aborsi, ironisnya kehamilan mereka disebabkan oleh pemerkosaan biadab yang dilakukan para penjaga tahanan. Tak sedikit pula wanita yang diperkosa dan mengalami kehamilan secara berulang sehingga diaborsi paksa berulang kali pula.
Sementara, pemerintah China berdalih dengan mengatakan kepada media bahwa laporan kekejaman itu tidak benar. Menurut China, kamp penjara adalah pusat pendidikan dan kejuruan untuk membantu negara melawan terorisme. China juga berdalih telah membebaskan mayoritas muslim Uighur dari Kamp Konsentrasi itu, tetapi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Pentagon mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa klaim China tidak dapat dibuktikan.
Sebagaimana sejarah era perang dunia II, Kamp Konsentrasi merupakan pusat kekejaman yang sengaja dibuat untuk membantai dan melakukan banyak kebejatan moral. Termasuk tuduhan jual beli organ-organ manusia yang dialamatkan kepada Kamp Konsentrasi Xinjiang China. Meskipun sulit dibuktikan, namun Amerika Serikat banyak memperoleh data kekejaman Kamp Konsentrasi dari kesaksian-kesaksian mantan tahanan seperti Sauytbay. Diberitakan, jutaan muslim masih ditahan diberbagai Kamp Konsentrasi di China. (*)
(*/Redhuge/Lapan6online/Akuratnews.com).