Horor di Kapal Ikan China, 12 WNI Tewas Mengenaskan, 4 Dibuang ke Laut

0
167
Jasad 3 ABK Indonesia yang "dikubur" ke laut. (foto net)

Lapan6online.com : Kematian anak.buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di Kapal Ikan China menyeruak dalam sebulan terakhir ini. Kisah horor penyiksaan dan kekejaman telah diungkap para pekerja dan aktivis yang membela mereka.

Termasuk diungkap oleh warga Korea Selatan soal jasad ABK yang dibuang ke laut dan kematiannya juga akibat penyiksaan, makan tidak layak serta kerja yang melebihi batas waktu.

Terkait dengan hal itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas kematian para anak buah kapal (ABK) Indonesia di kapal-kapal penangkap ikan China. Sikap Menlu Retno ini disampaikan saat berbicara dengan Menlu China Wang Yi.

Dikutip Lapan6online dari Sindonews, Retno mengonfirmasi empat ABK warga negara Indonesia (WNI) tewas di kapal penangkap ikan berbendera China antara Mei dan Juni 2020. Kementerian Luar Negeri mengungkap jumlah kematian ABK WNI di kapal-kapal tersebut bertambah menjadi 12 orang sejak November 2019.

Dari total 12 korban, empat jasad di antaranya dibuang atau dilarung ke laut.

Video trending di media Korea Selatan, yang mengungkapkan tentang jasad WNI ABK Kapal China yang dibuang ke laut. (Screenshot Youtube MBC News)

Indonesia Tuntut Penyelidikan Mendalam

Para aktivis mengklaim beberapa ABK, yang kebanyakan tidak membawa dokumen, dituntut bekerja dalam kondisi yang mengerikan di atas kapal-kapal nelayan China.

Menlu Retno menuntut penyelidikan setelah pembicaraan dengan Menlu Wang Yi.

“Saya menyampaikan kekhawatiran mendalam Pemerintah Indonesia tentang berbagai insiden yang menimpa awak kapal Indonesia di atas kapal nelayan China,” katanya yang dilansir sejumlah media asing pada hari Jumat (31/7/2020).

“Secara khusus, kami mendesak pemerintah China untuk melakukan penyelidikan menyeluruh, diikuti dengan tindakan hukum, sehubungan dengan kematian, pembuangan jasad dan kondisi kerja yang tidak layak,” tandas Retno.

Jenazah ABK WNI yang disimpan di dalam freezer kapal Lu Huang Yuan Yu 118. (foto net)

Disimpan di Freezer dan dibuang ke Laut

Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Judha Nugraha, seperti dilansir Express.co.uk, mengaku telah menerima informasi baru tentang empat pelaut yang tewas di dua kapal nelayan China pada Mei dan Juni.

Judha mengatakan jasad-jasad ABK Indonesia itu telah dilarung di Laut China Selatan dan Samudra Hindia awal bulan Juli.

Perwakilan Indonesia di Singapura, Beijing dan Guangzhou telah meminta jenazah-jenazah ABK WNI dipulangkan ke Tanah Air. Melarung jasad di laut hanya boleh dilakukan ketika tidak ada pilihan lain.

“Kami sangat prihatin, meskipun praktik ini diizinkan di dunia maritim,” kata Judha.

“Tapi ini harus menjadi pilihan terakhir ketika pemulangan (jenazah) tidak memungkinkan lagi,” katanya lagi.

Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, dilaporkan telah menghadiri sebuah pertemuan pada hari Selasa yang membahas nasib para ABK WNI. Namun tindakan apa yang akan diambil terkait dugaan penyiksaan dan pembunuhan ABK WNI, belum diketahui.

(*/RedHuge/Lapan6online)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini