“Total korban komunisme selama tahun 1917-1999 berjumlah 120.000.000 orang. Sedangkan total korban seluruh perang dunia dan perang lokal abad 20 hanya sepertiganya, 38.000.000”
Jakarta, Lapan6online.com : Komunisme sebagai sebuah paham yang dilahirkan Karl Marx menjadi bagian dari brutalnya sejarah hitam di banyak negara. Ideologi paling brutal dan mengerikan ini menyebabkan 120 juta jiwa manusia binasa sejak pertama kali dimunculkan pada tahun 1917.
Jumlahnya tersebut, lebih banyak tiga kali lipat daripada total korban dari seluruh perang dunia dan perang lokal yang terjadi hingga abad 20.
Demikian diungkapkan budayawan Taufiq Ismail dalam pidato kebudayaan pada acara Bedah Buku dan Diskusi Panel, “PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/65” di Kantor Lemhanas, Jakarta, seperti dilansir Hidayatullah.com, Sabtu (23/11/2019).
“Total korban komunisme selama tahun 1917-1999 berjumlah 120.000.000 manusia. Sedangkan total korban seluruh perang dunia dan perang lokal abad 20 hanya sepertiganya, 38.000.000,” ujar Taufiq Ismail.
Taufiq menegaskan bahwa ideologi komunis diturunkan melalui buku oleh dua orang anak muda pada masanya, yaitu Karl Marx dan Friedrich Engels. Lewat bukunya kedua tokoh tersebut menyebut tujuan pembuatan buku untuk merebut kekuasaan dengan kekerasan. Akan tetapi, fakta itu ditutupi oleh partai-partai komunis.
“Yang dikedepankan adalah paham sama rata sama rasa, kemakmuran rakyat. Bohong itu semua, termasuk kita Indonesia berpuluh tahun dibohongi ideologi ini,” ungkapnya menegaskan.
Pada faktanya, sebut Taufiq, 24 dari 28 negara berpaham komunis sudah hancur lebur sebab rakyatnya mengungsi ke negara lain. Taufiq mengatakan bahwa ideologi komunis mempunyai sejarah mengkudeta 75 negara pada kurun waktu 69 tahun, sampai berhasil mendirikan 28 negara komunis.
Ia mengatakan, ideologi komunis melakukan pembunuhan umat manusia baik dengan cara melakukan pembantaian maupun menyiksa, misalnya, memberlakukan kerja paksa sebagaimana pernah terjadi di Uni Soviet.
(*/Red-Lapan6online.com)