Ikrar Setia Bangsawan Mandar Bocco Tallu Di Sulawesi Barat

0
75
Hasri Gandeng Daeng Pawuang/Foto : Ist.

BUDAYA | NUSANTARA

“Kekayaan intelektual masyarakat adat Indonesia pada masanya adapun beberapa bunyi sebagai berikut,, kita tiga sudah menjadi satu, satu tapi tiga, Sendana, Alu, Taramanu, pemimpin saling menyebrang tak keberatan tak saling mengingatkan dengan keras, apalagi kasar, rakyat saling mengunjungi dengan aman,”

Majene | SULBAR | Lapan6Online : Bocco Tallu adalah ikrar bersejarah yang diucapkan oleh para pemimpin adat atau Maraqdia di tanah Mandar, Sulawesi Barat. Ikrar ini merupakan tonggak awal sejarah persekutuan kerajaan pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba’bana Binanga, yang kemudian dikenal sebagai persekutuan Mandar.

Gandeng Bin Itarai alias Daeng Pawuang/Foto : Ist.

Perjanjian pertama di Bocco Tallu, Mandar, Sulawesi Barat terjadi pada abad IX atau X Masehi dikutib dari salah satu buku yang ditulis oleh para sejarahwan, maka mari menyimak dan mengenang kembali isi perjanjian atau supah para leluhur di tanah mandar Sulawesi Barat Malabbi.

Hal ini sebagai bentuk kekayaan intelektual masyarakat adat Indonesia pada masanya adapun beberapa bunyi sebagai berikut,, kita tiga sudah menjadi satu, satu tapi tiga, Sendana, Alu, Taramanu, pemimpin saling menyebrang tak keberatan tak saling mengingatkan dengan keras, apalagi kasar, rakyat saling mengunjungi dengan aman.

Silaturrahmi Pe, indoang Adat Manyamba/foto : Ist.

Kita sudah jadi satu pagar tak berbatas Sendana, Alu, Taramanu bagi pemimpin dan bagi rakyat mati satu mati semua hidup satu hidup semua bangsawan kita sudah menyatu rakyat juga jadi satu menghadapi kesusahan dan kebahagiaan, menyatukan ke inginan di atas tikar selembar sebantal bersama dua mengawasi ular, satu mengawasi ikan hiu.

Meski terpisah tubuh dengan nyawa, tapi Alu, Taramanu, Sendana tidak akan terpisahkan tidak saling mencampuri urusan Adat dan aturan masing-masing dalam menjalankan adat kebiasaan serta hukum dan peraturan masing-masing, tidak keras mengerasi tidak saling merusak tanaman, saling membawa kebaikan, saling menghindarkan keburukan.

Dan apabila Alu dan Taramanu, mati diwaktu petang, Sendana mati diwaktu pagi hari kesusahan datang kesusahan dibagi, kebahagiaan yang datang kebahagiaan yang dibagi laut tidak kita garis, air tidak kita putus, gunung tidak kita potong di dalam wilayah bocco Tallu.

Silaturrahmi Pe, indoang Adat Manyamba

Demikian sekilas ikrar sumpah Setia Tiga Kerajaan Mandar Sulawesi Barat-Indonesia, mari kita jaga dan lestarikan kearifan lokal bangsa kita Jaya Indonesia ku. (*Hasri Gandeng Daeng Pawuang)