Individu Sadis Semakin Eksis, Kok Bisa?

0
9
Nurmaya Sari/Foto : Istimewa

OPINI | POLITIK

“Banyaknya kasus KDRT dengan berbagai penyebab yang mengakibatkan tindak
pembunuhan seperti isi fakta hari ini, menunjukkan betapa lemahnya pengelolaan emosi dan daya tahan dalam menghadapi beratnya kehidupan,”

Oleh : Nurmaya Sari

RUMAH tangga merupakan rute perjalanan ibadah terpanjang, setiap orang harus mampu memahami pasangan, saling memegang peran besar disetiap perjalanan. Tuntunan yang dipakai pun tentu harus sesuai standar islam agar rumah tangganya mampu berjalan dan saling memberikan ketenangan. Tetapi semakin hari banyak kabar yang datang silih berganti, memberikan bukti hancurnya rumah tangga yang berujung pembunuhan.

Seorang suami bernama Nando (25 tahun) tega membunuh istrinya Mega Suryani Dewi (24) di rumah kontrakannya di Kampung Cikedokan, RT 01, RW 04, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (7/9/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.

Kapolsek Cikarang Barat AKP Rusna Wati mengatakan, Nando membunuh istrinya karena kesal ketika ditanya masalah uang belanja & quot; Sebelum melakukan pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok masalah ekonomi," kata Rusna di Mapolsek Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Selasa (REPUBLIKA.CO.ID/13/9/2023).

Pria berinisial BS (43) di Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) nekat membunuh istrinya inisial NS (39) karena tidak terima diceraikan. Pelaku yang emosi memukul hingga menikam istrinya hingga meninggal. Pembunuhan itu terjadi di kediaman mereka di Kelurahan Sedau, Kecamatan Singkawang Selatan, Kamis (7/9). Pelaku awalnya dihubungi korban agar segera pulang ke rumah. " Korban menghubungi pelaku agar pulang ke rumah menandatangani surat cerai," kata Kasat Reskrim Polres Singkawang Iptu Deddi Sitepu kepada detikcom, Senin (detikSulsel/18/9/2023).

Berita duka yang selalu ditayangkan media hari ini tidak ada habisnya, kasus pembunuhan semakin meluap menyerang individu rakyat. Lebih sadisnya lagi, hal ini sudah dilakukan dari kalangan anak-anak sampai dewasa yang beragam bentuknya. Tetapi penanganan dan penyelesaian masalahnya tidak dikupas tuntas sesuai tuntunan syariah.

Banyaknya kasus KDRT dengan berbagai penyebab yang mengakibatkan tindak pembunuhan seperti isi fakta hari ini, menunjukkan betapa lemahnya pengelolaan emosi dan daya tahan dalam menghadapi beratnya kehidupan. Ditambah lagi dengan merosotnya pola pikir yang jauh dari islam, sehingga perasaan dan sikapnya melahirkan keburukan.

Pada hakikatnya manusia dilahirkan dengan fitrah yang baik, tetapi faktor pertumbuhan merupakan modal besar yang menentukan kepribadian seseorang. Belum lagi factor lingkungan, circle pertemanan, pendidikan, bahkan negara sekalipun menjadi pusat berpengaruh bagi setiap individu maupun masyarakat.

Arus kehidupan sekuler hari ini banyak membentuk individu masyarakat semakin jauh dari islam, sebab paham sekuler yakni memisahkan agama dari kehidupan dijadikan pedoman.

Bagaimana mungkin manusia bisa hidup dengan aturan manusia, sedangkan manusia pun lemah tanpa adanya sang pencipta beserta aturannya. Maka wajar jika rasa kasihan pada individu mulai terkikis. Kepedulian dan kepekaan dialihkan berdasarkan paham kebaratan.

Pola pikir dan pola sikap pun mengikuti kafir barat yang jelas bertentangan dengan islam. Maka bisa dilihat bahwa ini adalah potret buram kehidupan sekuler kapitalistik yang jauh dari keimanan dan islam.

Hanya dengan kembali kepada islam secara keseluruhan lah yang mampu memperbaikinya individu umat, mengubah pemikiran dan sikap sesuai tuntunan syariat. Maka dengannya segala masalah masyarakat bisa diselesaikan. Sehingga yang sadis dan bengis pun akan berubah menjadi baik sesuai tuntunan islam. Aqidah islam memberikan kekuatan dan kesabaran seorang hamba dalam menghadapi kesulitan dan beratnya kehidupan.

Keimanannya menjadi perisai untuk sabar dan tetap dalam kewarasan ketika bertemu masalah sehingga tidak berbuat maksiat. Sebegitu detail nya islam mengatur segala tatanan hidup manusia, maka hanya dengannya kita bisa sejahtera.

Tetapi ide yang ada pada islam tidak akan bisa diterapkan tanpa adanya perisai dalam institusi negara. Kita butuh wadah yang tepat yang juga sesuai dengan islam untuk menerapkan hukum allah.

Maka itu disebut dengan khilafah, ia adalah satu-satunya system terbaik yang rasul contohkan dan diterapkan pada masanya. Maka dengannya Negara membantu rakyatnya agar hidup tenang aman dan damai dalam suasana keimanan, dengan memenuhi kebutuhan manusia dan mensejahterakannya melalui penerapan Islam kaffah. Wallahu‘alam bissawab. (*)

*Penulis Adalah Aktivis Muslimah