Indonesia akan Mandiri Di Bidang Obat-Obatan! Tegas Menkes RI

0
120
“Saya apresiasi kepada PT. BrightGene Biomedical Indonesia bekerjasama dengan BrightGene Bio-Medical Technology Cina. Kemitraan ini bagus. Selain memikirkan kebutuhan dalam negeri, juga memikirkan profit balance dengan mengembangkan pasar ke luar negeri. Dengan ekspor obat-obatan keluar kemitraan ini dapat menghidupkan industri obat di negera kita,”

Karawang/Jawa Barat, Lapan6Online : Potensi pasar obat-obatan di Indonesia dapat mendorong peningkatan investasi di sektor farmasi. Oleh karena itu, industri farmasi menjadi salah satu fokus utama pemerintah saat ini.

“Indonesia diharapkan dapat menjadi negara mandiri di bidang obat-obatan. Sebuah negara yang memiliki ribuan pulau berpenghuni, dengan jumlah penduduk pencapai 267 juta jiwa, merupakan salah satu pasar farmasi potensial,” ujar Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. Nila Farid Moeloek, kepada para wartawan, usai upacara peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku obat, di Karawang New Industry City (KNIC), pada Kamis (08/08/2019).

Indonesia dengan penduduk yang heterogen dengan geografisnya yang sedemikian luas, lanjut menteri, membutuhkan penangan kesehatan yang komprehensif. “Kesehatan merupakan kebutuhan dasar masyarakat. Bangsa kita ini heterogen. Negara archipelago state dengan geografis yang luas. Sehingga potensial berbagai penyakit masih sangat dimungkinkan,” paparnya.

Menteri selanjutnya mengapresiasi, PT. BrightGene Biomedical Indonesia, yang secara jeli melihat peluang ini dengan baik. “Saya apresiasi kepada PT. BrightGene Biomedical Indonesia bekerjasama dengan BrightGene Bio-Medical Technology Cina. Kemitraan ini bagus. Selain memikirkan kebutuhan dalam negeri, juga memikirkan profit balance dengan mengembangkan pasar ke luar negeri. Dengan ekspor obat-obatan keluar kemitraan ini dapat menghidupkan industri obat di negera kita,” ujarnya.

Kerjasama ini, lanjut menteri, menjadi pencapaian yang luar biasa. “Langkah ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk memastikan kehidupan yang sehat bagi seluruh rakyat Indonesia. Bagian dari tujuan pembangunan berkelanjutan” tutupnya.

Hadir di acara ini, Presiden Brightgene Bio-Medical Technology Co., Ltd. Cina, Dr. Yuan Jiandong, dan Komisaris PT. BrightGene Indonesia, Johannes Setijono. Hadir juga Dra. Rita Endang, Apt., M.Kes, selaku Deputi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, para pejabat terkait Pemerintah Kota Karawang, serta sejumlah unsur pemimpin perusahaan.

Komisaris PT. BrightGene Indonesia, Johannes Setijono, dalam sambutannya menyampaikan, bangga menjadi salah satu perintis produksi sejumlah bahan baku farmasi. “Tujuannya dapat mengurangi impor bahan baku maupun obat jadi yang bahan bakunya belum tersedia,” ujarnya.

Selain itu, menurut Johannes, pihaknya akan memasarkan bahan baku dan produk jadi aktif dengan kualitas baik dan harga yang kompetitif ke negara tetangga ASEAN. “Sehingga kami dapat berpartisipasi meningkatkan kemandirian dan daya saing industri farmasi nasional dan berkontribusi dalam penurunan pemakaian devisa impor obat dan bahan bakunya,” terangnya.

PT. BrightGene Biomedical Indonesia adalah pabrik pengolahan bahan aktif farmasi. Dirancang untuk dapat meningkatkan kapasitas Indonesia dalam memproduksi dan memasok bahan baku farmasi berkualitas dan berteknologi tinggi. Pengembangan pabrik berjangka 10 tahun ini, meliputi pembangunan pabrik pembuatan zat obat-obatan untuk produk onkologi dan anti-virus yang sangat canggih, serta pabrik formulasi untuk produk-produk sitotoksik dan hormon.

Pabrik bernilai investasi total sebesar 580 Miliar Rupiah ini dibangun di atas lahan seluas 25,000 meterpersegi di dalam KNIC, di sebuah kawasan industri terintegrasi kelas dunia di Indonesia.

Dr. Yuan Jiandong, selaku Presiden dari Brightgene Bio-Medical Technology Co., Ltd. Cina mengharapkan, usaha patungan ini dapat menjadi pemasok independen utama atas produk-produk dan bahan baku farmasi aktif. “Kami bisa memenuhi permintaan atas pasokan obat dalam negeri Indonesia yang meningkat. Kerjasama ini kami harapkan dapat meningkatkan kerjasama melalui pertukaran teknologi, sumber daya dan ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Cina,” ujar Yuan Jiandong.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Kepala BPOM RI , Dra. Rita Endang, Apt., M.Kes, mengutarakan, Brightgene akan memproduksi obat anti-virus dan anti-kanker secara lokal. Upaya ini, menurutnya, sangat penting dalam rangka membantu banyak penderita penyakit kanker dan infeksi virus, khususnya di Indonesia.

“Untuk menjaga kualitas produk bahan baku obat (BBO), BPOM mengawal agar pemenuhan persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dapat diterapkan sesuai standar. Diharapkan produk-produk BBO Brightgene dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor,” ujarnya.

Duta Besar RI untuk Cina, Djauhari Oratmangun, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa Cina merupakan mitra strategis dalam berbagai bidang. Cina menjadi salah satu negara penting dalam hubungan diplomatik Indonesia dan terus berkembang ke arah positif.

Oleh karena itu kami sangat berterima kasih atas upaya kerjasama ini. Kami melihat bahwa corporation all sector itu salah satu fondasi hubungan antar kedua Negara. Oleh karena itu Kedutaan Indonesia membantu sepenuhnya kerjasama yang dilakukan di bidang kesehatan antara Cina dan Indonesia. Karena ini memang menjadi prioritas bapak Presiden,” ujar Djauhari Oratmangun.

PT BrightGene Biomedical Indonesia adalah perusahaan gabungan (joint-venture) antara BrightGene Bio-Medical Technology Co., Ltd. Cina, dan beberapa pengusaha farmasi Indonesia berpengalaman. Bertujuan untuk memasok bahan baku aktif farmasi bermutu tinggi yang sulit diproduksi, untuk dipasarkan ke perusahaan farmasi lokal dan regional dengan harga dan volume yang bersaing. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan obat yang efektif untuk pasien Indonesia dan sekitarnya.

Brightgene Bio-Medical Technology Co., Ltd, Cina, adalah perusahaan pengembang obat-obatan yang berfokus R&D. Perusahaan ini didirikan Dr. Yuan Jiandong, tahun 2001 fokus pada pembuatan bahan baku obat yang kompleks dan berkualitas tinggi. Perusahaan ini berhasil mengembangkan teknologi baru yang dapat mengurangi risiko dan biaya dalam pengembangan obat serta beberapa obat anti-virus, kanker dan kardiovaskular yang inovatif dan menyelamatkan jiwa. GF/Buddy Ace

*Sumber : radarindonesianews.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini