Indonesia Satu Tahun Nambah Utang Rp 914,24 Triliun, Siapa yang Bertanggung Jawab?

0
28
Ilustrasi/Net
“Zaman kabinet kerja Presiden RI Joko Widodo adalah kabinet kerja yang menambah utang negara paling cepat dan paling banyak, padahal salah satu janji kampanye pak Jokowi adalah tidak menambah utang luar negeri,”

Oleh : Mr.Kan

Jakarta | Lapan6Online : Update data utang Pemerintah Indonesia dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia bahwa per Agustus 2019 sebesar Rp 4.680,19 triliun dan per Agustus 2020 sebesar Rp 5.594,93 triliun.

Pemerintah Indonesia menambah utang sebanyak Rp 914,24 triliun hanya dalam waktu 1 (satu) tahun saja dengan rata-rata angka penambahan utang sebesar Rp 76,186 triliun per bulan, terhitung dari angka utang per Agustus 2019 sampai dengan Agustus 2020.

Angka utang tersebut belum termasuk utang BUMN. Timbul

Mr.Kan, Pengamat Hukum/Foto2 : Ist

enam pertanyaan yang fundamental dari saya sebagai rakyat Indonesia kepada Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani serta Ketua DPR RI dan seluruh Anggota DPR RI yang membidangi persoalan utang negara tersebut sebagai berikut:

1. Bagaimana cara membayar lunas utang sebanyak itu?
2. Siapa saja yang ikut memikul beban utang negara sebanyak itu?
3. Siapa yang harus diminta bertanggung jawab atas perbuatan menambah utang sebanyak itu, apabila suatu hari negara gagal bayar utang?
4. Apa saja resiko dan konsekuensi apabila suatu hari negara gagal bayar utang?
5. Apakah sudah ada rumusan perhitungan yang pasti untuk persiapan pembayaran utang sebanyak itu?
6. Kapan membayar lunas utang sebanyak itu?

Selama ini kita ketahui Pemerintah Indonesia pasti menambah utang setiap bulan terhitung sejak 25 tahun terakhir.

Akan tetapi di zaman kabinet kerja Presiden RI Joko Widodo adalah kabinet kerja yang menambah utang negara paling cepat dan paling banyak, padahal salah satu janji kampanye pak Jokowi adalah tidak menambah utang luar negeri.

Jadi janji kampanye pak Jokowi satu ini adalah janji yang palsu, karena eksistensinya terbalik dari apa yang telah dijanjikan oleh pak Jokowi. Perbuatan yang tidak sesuai dengan janji kampanye tersebut tidak lain hanya Lip Service semata. (*)

*Penulis Adalah Pengama Politik dan Hukum

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini