“Bayangkan jika mereka kelaparan dan tidak mendapat suplai makanan di tengah situasi lockdown, tentunya tidak hanya angka kriminal yang akan melonjak, tapi bisa bisa penjarahan dan penyerbuan ke sumber makanan dan ke sumber bahan pokok akan terjadi,”
Jakarta, Lapan6online.com : Sebelumnya, soal lockdown di Indonesia dikhawatirkan akan memicu gejolak maupun malapetaka ekonomi. Hal itu disuarakan oleh Rudy Darmawanto. Pengamat Hukum dan Sosial ini mengatakan, Kebijakan Lockdown bila tidak dilakukan dengan hati-hati bisa membuat malapetaka sosial.
Oleh karena itu, maka harus dicari alternatif lain semisal lockdown lokal atau karantina wilayah (lokal) itupun harus dengan jalan duduk bersama antara seluruh komponen yang dapat menentukan kebijakan sebab siapa yang akan menanggung makan rakyat, atau harus menggunakan anggaran darimana jika lockdown lokal diberlakukan?
Senada dengan Rudy, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane bahkan mengingatkan Presiden Joko Widodo bahwa kebijakan untuk melakukan karantina wilayah atau lockdown dikhawatirkan dapat memicu penjarahan massal seperti peristiwa Mei 1998.
“Jika tidak hati-hati lockdown bisa menimbulkan masalah baru, bahkan lebih parah dari situasi lockdown di India. Sebab Indonesia pernah punya pengalaman penjarahan massal di era 1998,” kata Neta dalam siaran pers yang diterima redaksi, Senin (30/3/2020).
Kekhawatiran muncul karena masih banyaknya kelompok masyarakat yang bekerja serabutan tanpa penghasilan tetap. Mereka akan terkena dampak signifikan jika lockdown diberlakukan. Bahkan saat ini saja, mereka sudah mulai kelimpungan karena imbauan physical distancing yang mengharuskan orang tinggal di rumah.
Meski diakui bahwa situasi pada saat ini masih terkendali, namun tidak tertutup kemungkinan, menurut Neta, jika wabah Covid-19 terus berkepanjangan hingga puasa ramadhan dan lebaran, akan muncul masalah baru yang sangat serius.
Menurut Neta, untuk melakukan lockdown perlu perhitungan matang, seperti stok pangan seperti, jalur distribusi dan kondisi masyarakat bawah seperti apa.
“Bayangkan jika mereka kelaparan dan tidak mendapat suplai makanan di tengah situasi lockdown, tentunya tidak hanya angka kriminal yang akan melonjak, tapi bisa bisa penjarahan dan penyerbuan ke sumber makanan dan ke sumber bahan pokok akan terjadi,” tandasnya.
(*/RedHuge/Lapan6online)