Iyel Zainal, Ketua DPD KWRI Kalbar : Saya Mengharamkan Peredaran Narkotika Jenis Apapun di Bumi Sebalo !

0
18
Iyel Zainal, Ketua DPD KWRI Kalbar/Foto : Ist.

Lapan6OnlineKALBAR | Jagoi Babang | Bengkayang : Baru-baru ini peredaran barang Haram Narkotika jenis Sabu Lintas Batas (LB,red) Jagoi, Malaysia-Indonesia menjadi peratian Publik Kalimantan Barat bahkan Nasional.

Disamping itu peredaran dan penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan, sehingga menjadi permasalahan yang sangat mendesak.

Dimana Kabupaten Bengkayang pintu masuk perbatasan Malaysia-Indonesia, tidak terlalu sulit untuk berkembangnya peredaran Narkoba.

Hingga Ketua DPD KWRI Provinsi Kalimantan Barat, Iyel Zainal pun angkat bicara. Kepada awak media, Iyel Zainal mengatakan dengan tegas bahwa,”Terkait beredarnya Narkoba yang saat ini berkembang menurut saya permasalahan ini merupakan sesuatu yang perlu disikapi oleh pihak-pihak yang berkompeten seperti halnya BNNK Bengkayang,” tegas Iyel Zainal, pada Selasa (21/02/2023).

“Seharusnya BNNK Kabupaten Bengkayang jangan sampai bertopang dagu saja, jangan hanya duduk dikantor, jangan hanya mendengar saja,” terangnya dengan ketus.

“Tetapi berbuatlah malu lah kita Kabupaten Bengkayang sedikit-sedikit Narkoba apa sieah tindakan mereka, kalau mereka menyikapi permasalahan ini tentunya kecil,” kata Iyel Zainal.

Lebih lanjut Iyel Zainal menjelaskan,”Sangat menyayangkan apa kata orang lubang semut pun masih bisa dicari apalagi kalau hal-hal seperti itu jika hal tersebut dilaksanakan dengan serius. Menurut saya BNN di Bengkayang ini tidak berbuat apa-apa jadi percuma aja di Bengkayang ada BNN (Badan Narkotika Nasional ) dengan nama itu sebenarnya tanggung jawab moral kepada mereka yang seharusnya mereka perbuat, jadi mereka hanya makan gaji buta saja,” jelasnya.

“Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Desa Jagoi Babang dijadikan program Desa Bersinar yang artinya Bersih Dari Narkoba. Dan pada dasarnya ini sesuatu hal yang menjadi keseriusan pihak BNNK Kabupaten Bengkayang yang bekerjasama dengan Pihak Kepolisian. Yang artinya jika peredaran Narkoba tersebut masih beredar berarti ada yang “bermain” disitu. Ada sindikat terorganisir hal perlu tindakan BNNK secara cepat, jangan hanya mau konfirmasi dikantor seakan-akan ngotot, seakan-akan ditemui sensi terhadap wartawan,” ujar Iyel.

Masih menurut Iyel bahwa,”Desa bersinar menurut saya adalah desa yang bebas dari Narkoba. Akan tetapi jika ada yang tertangkap dan ditangkap itu berarti petugasnya tidak main. Petugasnya hanya bertopang dagu duduk dikantor nunggu gaji. Harapan saya kedepannya mereka benar-benar proaktif menjalankan tugas dan harus punya rasa malu menerima gaji perbulan,” harapnya.

Iyel menegaskan,”Sementara gaji dari uang rakyat harus malu, jangan ketika ada penangkapan malam ini disini ada ditangkap Polisi ini mencorengkan arang diMuka BNN sendiri tidak bisa berbuat apa-apa,” tegasnya.

Sementara, Iyel Zainal juga mengungkapkan bahwa,”Kabupaten Bengkayang ini kan kecil kalau betul-betul serius menangani Narkoba saya kira tidak sulit, karena tidak ada keseriusan beginilah keadaan Bengkayang yang sebenarnya,” ujarnya kesal.

Diakhir pernyataannya, ia mengatakan,”Sekali lagi saya berharap kepada pihak BNN dan APH lainnya harus serius menangani kasus Narkoba ini dan punya tanggung jawab moral yang tinggi jangan hanya menerima gaji setiap bulan,” seharusnya malu dengan rakyat khususnya masyarakat kabupaten Bengkayang,” pungkasnya. (*Yulizar/Rinto/Injil/Tim)