Jakarta, Lapan6online.com : Pemerintahan Jokowi di periode pertama dikenal sebagai pemerintahan yang gemar impor. Kini di periode keduanya, Jokowi mulai berkemas membenahi ketergantungan akan impor.
Jokowi serius membenahi defisit neraca transaksi berjalan (CAD) hingga defisit neraca perdagangan. Ia pun mengajak semua pihak bersama-sama membereskan hal tersebut yang sudah menjadi ‘penyakit’ selama berpuluh tahun.
“Saya sudah sampaikan kepada Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju bahwa urusan impor, urusan ekspor harus kita lihat secara detail, secara rinci, biar penyakitnya bisa kita diagnosa secara detail,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Acara Perayaan HUT ke-8 Partai Nasdem Tahun 2019, dikutip cnbcindonesia.com.
Dilansir dari situs Setkab, Jokowi meyakini apabila ada konsistensi yang terus-menerus, penyakit ini akan bisa diselesaikan dalam waktu 3-4 tahun yang akan datang.
“Impor minyak, kurangi. Produksi minyak di dalam negeri, tingkatkan. Refinery (kilang), bangun. Produksi B20, B30 sampai nanti akhirnya B100, jalankan.” Katanya.
Ia pun mengingatkan jangan sampai ada yang main-main dengan yang disampaikannya itu. Ia menegaskan, tidak mau gemar impor terus.
“Sekali lagi saya sampaikan di mana-mana, di dalam rapat internal juga, jangan ada yang coba-coba menghalangi saya dalam menyelesaikan masalah yang tadi saya sampaikan. Pasti akan saya gigit dengan cara saya,” tegas Jokowi.
(red-lapan6online.com)