PROFILE
“Laurens memulai karirnya dengan bekerja di kapal tanker lalu mengawali perjalanan perdananya berlayar dari Kota Rotterdam menuju kota Basel Swiss dan sebaliknya,”
Lapan6Online : Sepak terjang kehidupan, pahit, getir, asam dan manis tak membuat sosok satu ini takkan mundur sejengkal pun. Bahkan tantangan pertaruhkan nyawa sekalipun ia lalui dengan penuh ketenangan.
Adalah Laurens Hendrikus Koehoorn atau akrab disapa Laurens merupakan Vlogger dan Influenzer asal kerajaan Belanda. Mantan Marinir Angkatan Laut Negeri Belanda ini dilahirkan di Kota Selatan Belanda, Gouda – 14 Juni 1940. Terlahir sebagai Anak Bungsu dari 3 bersaudara.
Dalam perjalanan hidupnya selama di Indonesia ia uraikan ke redaksi Lapan6online.com, pada Kamis (07/12/2023). Berikut petikan ungkapan Laurens :
Penghujung February 2020 Laurens menggemparkan publik Indonesia secara luas saat berbagai media massa dan saluran TV swasta menayangkan isu kedekatannya dengan salah satu artis sensasional Syahrini , membuatnya lebih familiar dengan sebutan “papa angkat syahrini”. dan Kegemparan tersebut mendadak tenggelam begitu saja. Semua menyisakan tanda tanya untuk publik , apa masih tersisa tabir selubung yang belum diungkap disana?
Jauh sebelum keramaian itu, dan ia ternyata pernah menetap di Jakarta kurun 1992 – 2006. Keseluruhan kisah nyata tersebut telah dirilis dalam bentuk karya Buku.
Peristiwa Penting
Padahal jika melihat latar belakang Laurens, ia tidak memiliki jejak penulis. Sosok Laurens mengenyam pendidikan di Kleuterschool Rozenstraat Rotterdam setingkat Playgroup sampai umur 5 tahun .Setelah itu di Lagereschool (SD) Openbare school Prins Hendriklaan Rotterdam, dan dilanjutkan di School met de Bijbel Prins Hendriklaan kemudian Laurens muda melanjutkan pendidikannya di sekolah asrama jurusan pelayaran Oranje Nassau school boardingschool sampai genap usia 15 tahun dengan nilai cemerlang.
Namun bakatnya dalam menulis tidak perlu diragukan lagi. Karyanya sudah diterbitkan dalam dua versi bahasa Belanda dan Inggris dan beredar sangat baik disana.
Laurens menyajikan cerita yang tidak biasa. Dari Kisahnya pembaca akan paham jika penulis Buku yang satu ini memiliki pengetahuan yang luas pada banyak aspek didunia luar dan lebih spesifiknya sepak terjangnya ketika menetap 15 tahun di Jakarta.
Selepas dari sekolah asramanya, Laurens memulai karirnya dengan bekerja di kapal tanker lalu mengawali perjalanan perdananya berlayar dari Kota Rotterdam menuju kota Basel Swiss dan sebaliknya. Perjalanan yang berlangsung hampir dua minggu dengan jeda dua hari berada dirumah kemudian berlayar kembali dan dia sangat menikmati pekerjaannya.
Berkat ketekunan disertai kecerdasannya dia dengan mudah cepat meraih lompatan karir.
Masuk Tahun 1961 , Kebijakan Wajib Militer mengharuskannya bergabung di Angkatan Laut Kerajaan Belanda dan masih ditahun sama , Tugas pertama beliau sekaligus pertamakalinya dia mengenal Tanah Indonesia, saat menapakkan kakinya didaratan Papua Nugini Indonesia (sekarang Papua Barat).
Jiwa pemberontaknya mengawali gesekan pertamanya dengan perwira diatasnya dan juga bintara dibawahnya.
Kemudian Laurens muda kembali ke Belanda, masih ditahun yang sama (1961), selepas itu pandangan hidupnya berubah drastis, dia memutuskan berhenti berlayar dengan mencoba peruntungan dengan mengelola bisnisnya sendiri , mulai dari usaha pembongkaran bangunan hingga sebagai penyedia jasa transportasi skala kecil hingga skala besar.
Beberapa tahun sebelum dia memberanikan diri berkecimpung menjadi pelaku bisnis dan usaha di Belanda, Laurens sempat bekerja di perusahaan kapal niaga di pelabuhan Rotterdam. Laurens mudah beradaptasi dan menyukai pekerjaannya hingga semua berubah saat atasannya meninggal dalam kecelakaan fatal di Jerman dan dirinya mendapati ketidakcocokan dengan pimpinan barunya yaitu istri atasannya.
Laurenspun Memutuskan Mengundurkan Diri
Setelah itu selama 2 tahun dia bekerja di perusahaan Cargo dan berlanjut pada sebuah perusahaan pelayaran lokal dan itulah titik baliknya. Tentu saja perjalanan bisnisnya tidaklah selalu berjalan mulus. Ia pernah tertatih saat merintis usahanya namun tak lama dia gigih bangkit dan bahkan berkembang pesat.
Hingga dia memberanikan diri melebarkan ekspansi perusahaan nya sendiri di Rotterdam bersama seorang partner bisnisnya.
Kemahiran Laurens dalam berkomunikasi dengan pelanggan dan membangun hubungan dengan integritas, dan konsistensi, saat melayani semua pelanggannya telah memudahkannya mendapatkan kepercayaan banyak pelanggan baru. Dalam waktu singkat, Perusahaan besar DuPont De Nemours USA, berhasil dirangkul jadi pelanggan tetapnya.
Laurens menjadi pelaku bisnis dan usaha yang dikenal diRotterdam-Belanda. 1982 hingga 2004, Pelabuhan Rotterdam di Belanda dikenal sebagai pelabuhan terbesar di Eropa dan merupakan pelabuhan tersibuk di dunia setelah Singapura dan Shanghai.
Mitra bisnisnya melakukan pekerjaan dokumen dan administrasi, dan Laurens membangun basis pelanggan menjadi penjualan yang signifikan melalui skillnya yang terus meningkat pesat untuk bisnisnya. Laurens memulakan sebagai perusahaan pengangkutan kontainer tangki, sebuah perusahaan pelayaran maritim dengan penekanan pada pengangkutan kargo umum dan muatan kontainer dari Eropa Barat ke pelabuhan Mediterania, terutama Turki, Suriah dan Lebanon dengan transportasi selanjutnya ke Iran (melalui Turki), Irak dan Yordania.
Dirinya menjalin hubungan baik dan persahabatan dengan jaringannya di Timur tengah dan tentu saja di Eropa, Pelayanan ke berbagai pelabuhan di Afrika Barat dan penanganan khusus pengiriman ke Paraguay jadi salah satu moda transport andalan bisnisnya. Hal itu tidak semua mudah dilakukan.
Laurens mulai sering bepergian ke belahan dunia lain seraya mengembangkan koneksi yang semakin kuat dan bisnisnyapun semakin tak terkendali. Hingga bencana mulai datang, Krisis perselisihan Irak terjadi , dan Irak tiba tiba menutup perbatasan, Kapal-kapal yang terisi muatan ribuan container sudah setengah perjalanan dan siap diangkut ke irak dari dermaga di Lattakia dan Tartous. Tiba-tiba hal itu berakhir begitu cepat.
Laurens merasa berkewajiban terhadap seluruh pelanggan dan segera membawa semua kargo dari dua pelabuhan Suriah ke pelabuhan Turki di Iskandariyah dan dari sana menuju tujuan akhir. Segala sesuatu pembiayaan di negeri Turki tentu saja jauh lebih Tinggi daripada di Suriah dan singkatnya hal itu merugikan.
Pengacara dan akuntannya menyarankan untuk melakukan alasan force majeure, tetapi Laurens bersikeras bahwa dirinya berkewajiban untuk tetap mengirimkan semua barang ke tujuan akhir dan segera menandatangani semua kontrak dengan pemilik kapal dan perusahaan persewaan kontainer dengan baik. Analisanya kali itu meleset dari biasanya, Laurens berpikir bahwa semua diasuransikan untuk jenis kejadian seperti itu, namun diluar dugaan bahwa bank memutuskan tidak ada asuransi. Dirinya terpuruk lantaran kerugian besar dan Laurens harus memenuhi hak konsumennya hingga dia merelakan asetnya sebagai pertanggungjawaban bersama dengan beberapa unit usahanya yang terpaksa ditutup untuk selamanya. Perlahan, Laurens keluar dari krisis dan berusaha bangkit kembali.
Kehidupan Pribadi 1967
Laurens menikah diusia 27 tahun dengan wanita belanda bernama Betty (19 tahun ) dan memiliki dua putra dan satu putri. Sayangnya Pernikahannya hanya bertahan 10 tahun kemudian dia hidup bersama dengan seorang wanita Belgia dengan membawa serta kedua Putranya dari isteri pertamanya. Anak perempuannya tetap bersama ibunya.
Hanya berselang 5 tahun dari itu Pada Tahun 1982 Laurens jatuh cinta pada wanita cantik asal Indonesia, Pingkan ( 22) mereka hidup bahagia bersama di Rotterdam lalu memiliki dua anak perempuan.
Mereka tinggal dua tahun di Paris kemudian kembali lagi ke Belanda, di mana setelah keterpurukannya, Laurens mengambil alih sebuah toko kebugaran di Den Haag.itu Menyenangkan juga, sampai pukulan berikutnya datang seperti dihantam palu. Pingkan rindu pada kampung halamannya diIndonesia, satu malam dia tiba di sana ternyata pasangannya sudah bersama seorang pengusaha Tionghoha dan sejak itu dia tidak pernah kembali pada Laurens.
1992 Laurens menjual semua yang dia miliki di Belanda termasuk menjual bisnis tempat kebugaran miliknya dan meninggalkan Belanda dan memulai perjalanannya berangkat ke Jakarta di awal 1992, lanjutan kisahnya ada di buku yang ditulisnya “Gevangen in Jakarta” Dipenjara di Indonesia”. (Jejak Pengusaha Belanda di Indonesia).
Saat tulisan ini dituliskan, Laurens memasuki usia 83 tahun 6 bulan, dia tetap menjalani aktivitasnya sebagai seorang vlogger dan blogger, dan dia menikmati masa tuanya dengan tinggal dengan tenang dan tetap melajang tinggal sebuah apartemen di Belanda.
Dia memiliki stamina dan kebugaran yang sangat baik. Sosok Laurens hingga kini masih rutin melakukan jalan kaki dihutan dekat tempat tinggalnya, 5 km hampir setiap hari. kadang melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak mungkin dilakukan seusianya.
Dengan diterbitkan Buku karyanya oleh PT.Lapan Enam Multimedia (Media Lapan6online.com) dipenghujung 2023, dalam versi Bahasa Indonesia, Laurens berharap bisa segera menyapa para pembacanya di Indonesia dan berkeinginan untuk berkunjung kembali pada tanah yang telah dia anggap sebagai Tanah air keduanya,yakni Indonesia. Penasaran seperti apa isinya? Tunggu Awal Tahun 2024 sudah siap diorder. (*N.A Hidayat)