Jika Pembahasan RUU HIP Berlanjut, Massa Ganyang Komunis Siap Perang!

0
386

Jakarta, Lapan6online.com : Kemarahan umat Islam kian membesar pasca adanya kabar Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) tak dicabut dari prolegnas melainkan hanya dirubah nama menjadi RUU Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).

Ormas Front Pembela Islam (FPI) menolak keras RUU HIP tersebut. FPI akan demo besar jika pembahasan RUU HIP tak dihentikan. FPI juga menyatakan akan perang.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis meminta agar pembahasn RUU HIP dihentikan. Jika masih dilanjutkan, ia menyatakan siap turun ke jalan dan melakukan perang.

Melansir situs nasional disebutkan, hal ini disampaikan Ustadz Sobri dalam upacara bertajuk Apel Siaga Ganyang Komunis, di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sobri bertindak sebagai inspektur upacara yang dihadiri berbagai elemen seperti Persaudaraan Alumni atau PA 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), hingga Barisan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).

Kepada para peserta upacara, Sobri meminta agar mereka selalu menyiapkan diri. Pasalnya tuntutan untuk menghentikan RUU HIP sudah disampaikan saat mereka menggeruduk gedung DPR pada Rabu (24/6/2020) lalu.

“Beberapa waktu lalu kita datang ke DPR menyampaikan harapan supaya RUU HIP dibatalkan, dihentikan dan tidak pernah dibahas lagi,” ujar Sobri di lokasi, Minggu (5/7/2020).

Ia meminta kepada lembaga negara apapun yang ingin RUU HIP disahkan agar dibubarkan dan ditindak secara hukum. Menurutnya rancangan regulasi itu berpotensi mengubah ideologi Pancasila. “Kalau ada orang, ada lembaga yang ingin merubah pancasila yang sudah disepakati agar segala ditindak hukum, bubarkan,” jelasnya.

Jika nantinya DPR dan Pemerintah memutuskan untuk terus melanjutkan pembahasan RUU HIP, maka ia menyatakan bersama pasukannya siap untuk berperang. “Apabila RUU HIP tidak juga dihentikan, dan juga inisiator tidak ditegakkan hukum, maka siap untuk turun kembali besar-besaran? Siap untuk perang?” tanya Sobri kepada peserta upacara yang dijawab dengan kata siap.

Ia menyebut peperangan melawan komunis atau ideologi lainnya yang bertentangan dengan Pancasila sudah dilakukan sejak lama oleh para pendahulu. Karena itu, ia meminta agar anggota berbagai Ormas ini ikut berperang seperti dulu. “Segala macam hasutan dan fitnah mungkin akan betebaran. Maka kita harus menyatukan barisan kita. Siap berjuang? Siap berjihad? Takbir!” pungkasnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini