Jualan Chevrolet Tak Sampai Seribu Unit, General Motors Hengkang dari Indonesia,

0
24
“Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,”

Jakarta, Lapan6online.com : Kalah bersaing di pasar otomotif Indonesia, General Motors atau GM resmi meghentikan kegiatan penjualannya pada akhir Maret 2020. Lantas bagaimana rapor penjualan mereka selama tahun 2019? Apakah memang lesu sehingga menyebabkan General Motors hengkang?

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Chevrolet memang tidak semoncer lainnya. Perusahaan AS ini bahkan kalah bersaing dengan para pendatang baru.

Data wholesales dari Januari-September 2019, Chevrolet baru membukukan 595 unit dari merek Chevrolet Spark 1.4L dan Chevrolet Trax 1.4. Kemudian untuk Chevrolet Orlando Chevrolet Trailblazer baru meraup 257 unit. Jika ditotal, penjualan wholesales Chevrolet baru 852 unit. Itupun baru angka wholesales belum anka penjualan sesugguhnya atau retail.

Melihat itu, rasanya sulit bagi Chevrolet untuk membukukan penjualan lebih baik dari tahun 2018. Terlebih waktu tinggal menyisakan tiga bulan. Adapun total wholesales Chevrolet pada tahun 2018 lalu sebanyak 2.509 unit. Dengan total retail sales 2.444 unit.

Dengan demikian, keputusan General Motors hengkang meninggalkan Indonesia rasanya cukup masuk akal. Seperti juga yang disampaikan Presiden GM Asia Tenggara, Hector Villarreal. Menurut dia, setelah melalui berbagai pertimbangan, Chevrolet menarik kesimpulan bahwa Indonesia bukan pasar yang baik.

“Di Indonesia, kami tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan,” ujarnya.

Secara global, kata Hector, GM telah mengambil langkah-langkah untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya. Jadi kedepannya GM akan lebih berfokus pada pasar yang memiliki jalur yang jelas untuk mencapai keuntungan yang berkesinambungan.

Bukan hanya kondisi pasar, Hector juga menyebut faktor lain yang membuat GM kurang bergairah. Seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing.

“Dengan berat hati, perlu kami sampaikan bahwa keputusan ini (General Motors hengkang) akan memiliki dampak pada beberapa karyawan kami. Dalam hal ini, GM akan memberikan pesangon yang sesuai dalam proses peralihan ini. Kami juga berkomitmen untuk membantu para pihak dalam proses peralihan ini,” ujarnya.

(tempo.co)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini