HUKUM | PERISTIWA | NUSANTARA
“Problematika yang dihadapi oleh para pelaku dunia usaha di daerah perbatasanpun saat ini sedang mencari format dan solusi agar perdagangan lintas batas negara dapat berjalan dengan baik dan lancar agar manfaatnya bisa dirasakan oleh keduabelah pihak,”
Lapan6OnlineKALBAR | Pontianak : Seperti diketahui bahwa, percepatan pembangunan ekonomi perbatasan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sesuatu keniscayaan, serta hal yang tidak bisa ditawar tawar lagi.
Sehingga pemerintah mengamanahkan bahwa ”Daerah Perbatasan” merupakan ujung tombak yang harus dipertajam fungsi dan kedudukannya untuk dikembangkan serta ditingkatkan guna menumbuhkan perekonomian daerah yang berbatasan langsung dengan wilayah negara tetangga.
Sedangkan problematika yang dihadapi oleh para pelaku dunia usaha di daerah perbatasanpun saat ini sedang mencari format dan solusi agar perdagangan lintas batas negara dapat berjalan dengan baik dan lancar agar manfaatnya bisa dirasakan oleh keduabelah pihak.
sehinggacgeliat arus mobiltas barang dan orang di daerah perbatasan kian hari menunjukkan intensitas yang semakin tinggi.
Atas dasar hal tersebut diatas, APIEPINDO (Asosiasi Pengusaha Import dan Export Perbatasan,red) melakukan Audiensi dengan Kanwil Dirjen Bea&Cukai Kalimantan Bagian Barat yang bertempat di Ruang ABW Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Barat, pada Rabu (15/03/2023).
Agenda tersebut dalam rangka silaturahmi serta memperkenalkan kepengurusan asosiasi masa bhakti 2022-2025 kepada Kanwil DJBC Kalbagbar.
APIEPINDO adalah organisasi pengusaha di perbatasan di seluruh Indonesia yang berkedudukan di PLBN Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat yang menghimpun para pengusaha Import dan Export untuk bersinergi dalam melaksanakan kegiatan ekonomi di perbatasan di seluruh Indonesia untuk memperlancar arus barang export maupun import sehingga akan berdampak kepada perputaran serta pertumbuhan ekonomi Indonesia khusunya wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Hadir dalam audiensi tersebut diantaranya Ketua Umum APIEPINDO, Kiki, Ketua Dewan Pembina, Nasri, dan para perwakilan perusahaan anggota APIEPINDO.
Audiensi diharapkan menjadikan tahap awal harapan bagi para pengusaha APIEPINDO dalam rangka pemantapan potensi usaha diwilayah Perbatasan.
Tentunya terkait harapan terbukanya kran Impor di melalui pintu PLBN Entikong. Karena aspek infrastruktur sarana/ prasarana sudah mulai ditingkatkan dan dibenahi, salah satunya adalah PLBN Entikong yang berada di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Inland Port Tebedu yang ada di wilayah Serawak Malaysia, yang merupakan ujung tombak yang harus dipertajam fungsi dan kedudukannya untuk dikembangkan serta ditingkatkan guna menumbuhkan perekonomian daerah yang berbatasan langsung dengan negara negara Asean lainnya.
Terlebih lagi menyongsong Asean Connectivity 2025, dimana Indonesia untuk tahun 2023 ini menjadi tuan rumah, maka sudah seharusnya kita dapat mempersembahkan implementasi terbaik bagi komitmen bersama Asean ini. (*Saepul/Red)
*Sumber : Humas Kanwil Bea Cukai Kal-Bar