OPINI | POLITIK
“Efek dari pembangunan kapitalisme bagaimana bisa terjadi seperti ini? karena perumahan warga yang berdekatan dengan proyek pembangunan tersebut, lebih rendah bidang tanahnya dibanding proyek pembangunan tersebut,”
Oleh : Karin Kurniawan, S.Pd
TERDAPAT 107 kasus Konflik agraria di Indonesia. Termasuk di Sumatera Utara, proyek pengembangan properti di Ciputra Group berkerja sama dengan GamaLand. Dikembangkan atas lahan seluas 211.57 hektar lahan milik PTPN II, ternyata merampas lahan hidup masyarakat. Masyarakat dipaksa pindah tanpa ada solusi penempatan dari pemerintah alias rakyat disuruh mencari tempat tinggal sendiri.
Proyek pembangunan rumah toko (ruko) dan perumahan elite seharga milyaran rupiah di Komplek Citraland Gama City di Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan menimbulkan dampak efek negatif pada lingkungan masyarakat di sekitarnya salah satu dampak yang sudah banyak masyarakat rasakan yaitu banjir, termasuk salah satunya teman saya yang merasakan dampaknya ketika saat hujan turun, rumah mereka mengalami kebanjiran yang tidak sedikit air yang masuk kedalam rumah mereka.
Inilah efek dari pembangunan kapitalisme bagaimana bisa terjadi seperti ini? karena perumahan warga yang berdekatan dengan proyek pembangunan tersebut, lebih rendah bidang tanahnya dibanding proyek pembangunan tersebut.
Dan juga Data dari Molmetro online.co Wilayah itu dulunya kebun PTPN II dan menjadi resapan air. Saat ini semua lahan disana ditimbun dan dibangun rumah mewah serta ruko. Sementara parit gorong-gorongnya mengarah ke perkampungan masyarakat, tentu saja parit buangan kita tak mampu menampung semua debit air dari arah komplek itu saat terjadi hujan perumahan elite itu menimbulkan dampak negatif pada masyarakat di sekitarnya.
Pembangunan Perumahan Citra Land desa Helvetia juga merasakan dampaknya. Hal ini terjadi karena para kapital berkolaborasi dengan pemerintah dengan skema penta-helix, diberikan kemudahan menguasai lahan dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah seperti UU Cipta Kerja yang ditujukan untuk membenahi ekosistem investasi. Ironinya tujuan tersebut justru membuat kehidupan masyarakat semakin sengsara karena merampas ruang hidupnya. Investasi di dalam sistem kapitalisme adalah imperialisme gaya baru.
Ini adalah penjajahan yang nyata yang hanya bisa diakhiri dengan sistem politik Islam yakni kembali kepada khilafah Islamiyyah. Untuk bisa mewujudkan Khilafah Islamiyyah harus ada perubahan yang dilakukan umat dan tokoh-tokoh umat. Perubahan ini adalah sebuah proses yang mewajibkan aktivitas perjuangan mengikuti metode Rasulullah SAW.
Masyarakat yang terdzolimi dan mengalami kesengsaraan karena adanya kerusakan yang sistemik, terstruktur dan masif. Oleh karena itu jika umat Islam menginginkan perubahan maka wajib mengikuti aktivitas politik dakwah Rasulullah. Rasulullah SAW. melakukan tahapan-tahapan dakwah dengan tiga marhalah, yakni tahap pembinaan umat, interaksi dengan umat, dan penerapan sistem Islam. Hanya dengan mengikuti jejak Rasulullah, Khilafah yang dirindukan itu akan terwujud. (**)
*Penulis Adalah Pengajar