“Menjadi peluang ekspor yang semestinya dimanfaatkan oleh para ekpsortir pertanian di provinsi ini. Beberapa komoditas pertanian itu masih defisit, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Sehingga ini peluangnya besar sekali masuk ke pasar mereka,”
Pontianak/Kalimantan Barat, Lapan6Online : Ekspor Komoditi Pertanian ke Sarawak terbuka Lebar. Karantina Pertanian Perkuat Koordinasi Ekspor Pontianak (9/10/2019), bertempat di Hotel Ibis Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat dalam Rakor Pengembangan Wilayah Perbatasan Kalimantan Barat untuk pontensi ekspor komoditas pertanian.
Kasubsi Pelayanan Operasional Karantina Pertanian Entikong, Khaeruddin menyebutkan potensi ekspor komoditi pertanian Kalimantan Barat ke Sarawak selama periode Januari hingga September 2019 mengalami peningkatan ekspor 8 kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Saat ini terdapat 112 jenis komoditi ekspor ke Sarawak melalui PLBN Entikong, Aruk dan Badau. 15 komoditi unggulan adalah CPO, Lada Hitam, Langsat, Bungkil Kelapa, Pisang, Durian, Arang, Kelapa Bulat, Gula Merah, Jeruk, Buah Naga, Petai, Jagung, Rambutan, dan Asam Keranji”
“Sarawak, Malaysia masih perlu mengimpor komoditas pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan nya. Itu menjadi peluang ekspor yang semestinya dimanfaatkan oleh para ekpsortir pertanian di provinsi ini. Beberapa komoditas pertanian itu masih defisit, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Sehingga ini peluangnya besar sekali masuk ke pasar mereka,” ujarnya Alexander Legawa, Asisten Konsul Fungsi Ekonomi KJRI Kuching, saat menjadi pembicara dalam Rakor itu.
“Melihat potensi ini KJRI juga melakukan berbagai upaya agar produk-produk dalam negeri dapat menembus pasar ekspor. Beberapa langkah yang ditempuh di antaranya mempromosikan lewat expo yang digelar, terlibat pameran yang digelar di Serawak, hingga membawa delegasi Serawak berkunjung ke Indoensia. Intinya kita berupaya agar bagaimana mendekatkan produk kita pada mereka (Malaysia),” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar, Heronimus Hero mengungkapkan bahwa ada sekitar 400an komoditas pertanian, mencangkup perkebunan, peternakan, pangan, dan hortikultura, yang ada di Kalbar. Tidak sedikit pula komoditas pertanian itu sudah diekspor ke luar negeri.
Saat ini, pihaknya berharap agar produk-produk yang diekspor itu, tidak hanya barang mentah, melainkan produk jadi atau minimal setengah jadi.
“Syarat dan mekanisme ekspor produk sangat mudah bagi pengguna jasa karena sudah melalui sistem elektronik. Karantina Pertanian Pontianak dan Entikong memastikan kesehatan produk dari adanya infestasi Hama dan Penyakit Karantina. Usaha pendampingan agar produk pertanian dapat memiliki daya saing ekspor terus kami lakukan” ujar Dwi Susilo, Kepala Balai Karantina Kelas I Pontianak, saat menjadi pembicara dalam rakor tersebut. Saepul/Lpn6 KalBar
*Sumber : Karantina Pertanian Entikong