Sejak berlangsungnya Intifada Al-Quds tahun 2015, militer Israel telah menangkap ribuan anak Palestina. Penembakan dan penangkapan anak Palestina tersebut dilakukan dengan sengaja.
Tepi Barat, Lapan6online.com : Kebiadaban tentara Israel telah berlangsung selama penjajahan puluhan tahun Israel atas tanah-tanah Palestina. Seruan internasional pun tak digubris negeri Zionis tersebut.
Pembantaian muslim dan penangkapan terhadap penduduk sipil terutama anak-anak terus mengemuka terutama dalam empat tahun terakhir ini.
Pusat Studi Tahanan Palestina, Sabtu (23/11/2019), mengumumkan bahwa sejak Oktober tahun 2015, militer Israel telah melakukan penangkapan terhadap 5500 anak Palestina.
Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa gelombang penangkapan terhadap anak-anak Palestina dalam empat tahun terakhir meningkat drastis. Tepatnya sejak pertama kali berlangsungnya peristiwa Intifada Quds 2015.
Penembakan dan penangkapan anak tersebut tidak terjadi secara kebetulan, terdapat unsur kesengajaan dari pihak militer Israel.
“Otoritas Israel memberikan perlindungan penuh kepada prajurit yang membunuh anak-anak Palestina. Begitu juga mereka yang terlibat dalam aksi penangkapan.” Tulis badan non-pemerintah tersebut dalam laporannya sebagaimana dilansir SuaraPalestina.com.
Sampai saat ini terhadap tiga anak di bawah umur Palestina yang sedang menjalani penahanan administratif. Penahanan yang tidak melalui proses persidangan dan tuduhan kesalahan yang jelas. Penahanan jenis ini memungkinkan pihak Israel untuk menambahkan masa tahanan jika itu memang diperlukan.
Anak-anak Palestina korban penangkapan tersebut juga menjadi korban pemukulan dan penganiayaan selama berada di balik jeruji besi negeri ekstrimis penjajah.
Intifada Al-Quds adalah bentrokan sengit antara warga Palestina, baik di Tepi Barat atau Gaza, dengan pihak militer Israel antara tahun 2015 sampai tahun 2016. Disebabkan oleh pembakaran rumah salah satu warga Palestina yang dilakukan oleh warga Yahudi Israel.
(T.HN/S: Qudsn/Red-Lapan6online.com)