Kecurangan Pilpres, Kenaikan Pangkat Jendral dan Beras Mahal.

0
31
Muslim Arbi/Foto : Ist.

Catatan Kamis 29 Pebruari 2024

Oleh : Muslim Arbi

Setelah Pencoblosan,m 14 Pebruari 2024. Dan di beritakan secara masif oleh media mainstream dan medsos tentang Quick Count.

Publik Indonesia di buat gonjang ganjing. Ada yang semangat dukung 02 yang menurut hitung cepat menang dengan angka 50% di atas dibanding Paslon 01 dan 01. Sehingga di yakini Paslon 02 menang Pilpres.

Kubu 01 dan 03 dan Masyarakat lalu protes dengan kemenangan versi Hitung cepat itu.

Sejumlah Pakar IT yang di motori Roy Suryo pakar telematika dan Ahli di bidang IT lainnya buka suara. Terdapat kecurangan pada pilpres 2024. Dengan data yang di sajikan. Dan tidak terbantahkan hingga hari ini. Demonstarsi pun terus di lakukan secara bergelombang, di KPU, dan Bawaslu. Dan di berbagai Daerah.

Tudingan kecurangan dengan bukti-bukti kecurangan itu tak di respon baik oleh Kubu 02, KPU maupun Bawaslu. Mereka diam seribu bahasa.

Padahal seharusnya tudingan kecurangan itu di respon dengan data pembanding atau lawan tudingan kecurangan dengan data anti curang.

Kalau memang tidak curang, kubu 02, KPU dan Bawaslu harus jawab dan membantah tudingan kecurangan itu dengan data. Kalau memang tidak lakukan kecurangan.

Berbagai kampus dan kelompok Masyarakat bersuara lantang: Lawan Kecurangan dan Politik Dinasti dan Makzulkan Jokowi.

Di tengah protes keras dari berbagai kalangan masyarakat itu, lalu muncul pemberitaan viral di lapangan. Beras malah. Ibu-ibu menjerit di mana-mana.

Masyarakat pun sibuk berteriak beras mahal. Sebagain lupa soal isu kecurangan pilpres. Karena tuntutan perut jauh lebih penting dan mendesak di banding soal kecurangan pilpres dan Makzulkan Joko Widodo.

Setelah isu beras mahal belum reda. Muncul lagi persoalan baru. Presiden Joko Widodo anugerahkan pangkat Jendra bintang 4 kepada Prabowo yang telah di pecat dari TNI.

Terjadi pro-kontra soal pangkat Jendral bintang 4 yang di berikan oleh Joko Widodo itu. Publik elit dan kalangan menengah sedang terbawa arus soal jendral bintang 4 itu.

Tapi, bagi masyarakat kritis, aktivis kampus, dan Guru Besar nya serta civitas akademikanya turun ke jalan beramai ramai. Serukan Makzulkan Joko Widodo. Dianggap sebagai biang politik Dinasti dan Perusak Demokrasi dan Konsitusi.

Meski DPR juga sedang menggalang soal Hak Angket. Tetapi para akademisi, mahasiswa dan kampus – kampus telah bergerak untuk jatuhkan Presiden.

Nampak nya isu beras mahal, penganugrahan Jendral kehormatan Bintang kepada Prabowo Subianto tidak akan mengecoh semangat para penyelamat Republik untuk terus bergerak untuk Jatuhkan Presiden Joko Widodo. Sawangan: 29 Pebruari 2024. (***)

*Penulis Adalah Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu