OPINI
“Arus perkembangan kehidupan hari ini semakin kencang, berjalan tanpa adanya aturan yang benar, sehingga mengakibatkan berubahan besar berskala global. bentuk tatanannya tidak lagi beraturan, malah menuai pembelokan yang berujung kerusakan,”
Oleh : Nurmaya Sari
KEPOLISIAN Sektor (Polsek) Sawah Besar meringkus dua anggota gangster bersenjata tajam berinisial MWD (21) dan MAF (21). Keduanya ditangkap setelah menyerang warga Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Jumat (4/11/2022), sekitar pukul 02.38 WIB.
“Yang kami amankan, yang pertama dengan inisial MWD ini yang bersangkutan merupakan warga Kartini, tepatnya Jalan Kartini 13. Kemudian, yang kedua inisialnya MAF, dia warga Sunter, Jakarta Utara,” kata Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona dikutip dari keterangannya, Minggu (JAKARTA, KOMPAS.com/6/11/2022).
Polrestabes Medan meningkatkan sistem pengamanan kota (sispamkota) untuk mencegah premanisme, geng motor dan tindakan kejahatan di jalanan lainnya. Sispamkota terus dilakukan untuk memberikan rasa aman di masyarakat. Karena itu diharapkan kepada masyarakat jangan segan untuk membantu pihak Polri yang terus – menerus dan menekan tindakan para pelaku kelompok geng motor di Medan,” ucap Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda kepada wartawan di seputaran Lapangan Merdeka, Medan, Sabtu (Medanbisnisdaily.com/22/10/2022)
Arus perkembangan kehidupan hari ini semakin kencang, berjalan tanpa adanya aturan yang benar, sehingga mengakibatkan berubahan besar berskala global. bentuk tatanannya tidak lagi beraturan, malah menuai pembelokan yang berujung kerusakan. sehingga terjadilah permasalahan sosial yang saat ini sedang gencar-gencarnya bertebaran.
Dari fakta adanya dua anggota gangster bersenjata tajam, premanisme, geng motor, kejahatan lainnya yang jumlahnya berserakan diberbagai tempat, membuka cakrawala pandangan dan perhatian bahwa kita sedang tidak baik-baik saja. Bahwa kapitalisme-sekuker telah membuat kemirisan dan kerusakan yang sistemik. Sistem kapitalisme-liberal ini juga yang telah mengambil hak dan membajak potensi kita hingga hari ini.
Sistem kapitalis ini juga yang telah membuat kita sakit, sakit dalam setiap kondisi dan minim dalam memberi solusi. Perbaikan yang dilakukan hanya sebatas lokal bertumpu pada nilai keagamaan beranahkan pribadi, alhasil setiap orang dipaksa mandiri bagaikan menyulam lukanya sendiri. Inilah fakta kapitalis hari ini, yang tidak pernah serius dalam memperbaiki dan mengobati problem ruwet saat ini. Pengalihan pun selalu digencarkan ditengah parahnya persoalan, Seperti menciptakan efek domino masalah sekunder, juga pembelaan sepihak dalam masalah kdrt para artis.
Allah telah hadirkan islam sebagai satu-satunya jalan terbaik dalam persoalan. Sebab islam tidak sekedar berperan dalam ranah pribadi yang sempit. Tetapi allah telah menjadikan islam sebaik-baik agama, aturan, solusi yang bersifat global dalam ranah politik. Islam memiliki ideologi serta sitem yang paling baik. Sistem islam, khilafah namanya mampu memperbaiki masalah sosial masyarakat dengan solusi mengakar, dari qiyadah fikriyah islam yang mencakup pencegahan dan penindakan yang tegas.
Historis kesejahteraan sistem islam pada masa rasulullah dahulu sampai turki utsmani, menggambarkan betapa jaya dan sejahtera islam ketika diterapkan dalam ranah politik mencakup segala aspek rangakaian kehidupan. Sehingga arus hidupnya tertata, rakyatnya bahagia sehingga minim dari masalah.
Islam punya konsep terbaik bagaimana caranya sejahtera berskala global, islam punya berbagai solusi terbaik yang pernah ada. Islam punya bukti kegemilangan yang besar dalam memimpin dunia, islam mampu mencukupi dan memberikan layanan terbaik pada rakyat yang ada, nyawa manusia terjaga, tercipta generasi muda yang berkarya lagi kokoh staqafah dan kepribadian islamnya di bawah naungan sistem khilafah nya. Kedetailan hukum buatan allah inilah satu-satunya jalan terbaik dalam solusi dan peraturan hidup yang seharusnya menjadi standar hari ini. Sebab syariah dan sistemnya datang dari sang pencipta langit dan bumi yang tidak ada tandingannya, yakni Allah swt. Wallahu’alam bissawab. (*)
*Penulis Adalah Aktivis Mahasiswa
